Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurhuda

TERVERIFIKASI

Pekerja Serabutan

Kebijakan Naturalisasi dalam Dua Sisi

Diperbarui: 14 September 2024   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asnawi Mangkualam (4), contoh pemain 'lokal' yang tergusur akibat semakin masifnya pemain naturalisasi di timnas. FOTO: X/@afcasiancup

INDONESIA mengawali kiprah di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil positif. Namun ternyata ada yang menyoroti sisi lain dari keberhasilan tersebut, persisnya mengenai dominasi pemain naturalisasi dalam tim.

Sebagaimana kita tahu, Indonesia sukses menahan imbang Arab Saudi dan Australia dalam dua pertandingan awal Putaran Ketiga. Laga melawan Arab Saudi dinilai lebih berkesan, sebab timnas sempat unggul 1-0 terlebih dahulu selama lebih dari 25 menit.

Padahal jika menilik ranking FIFA, Indonesia (133) adalah kontestan berperingkat paling rendah di Putaran Ketiga. Di atas kertas bukanlah tandingan Arab Saudi (56) maupun Australia (24), lebih-lebih Jepang (18) kelak.

Akan tetapi rupanya ada yang melihat serta menilai hasil baik ini dari sisi lain. Salah satunya Peter F. Gontha yang belakangan jadi pusat pemberitaan. Komentarnya mengenai dominasi pemain naturalisasi ramai disorot, terutama oleh netizen fans fanatik timnas.

Peter menyampaikan pendapat mengenai pemain naturalisasi di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, ia menyoroti dominasi pemain naturalisasi dalam starting line-up Indonesia tempo hari.

Terang saja pendapat menentang arus begini langsung menjadi sorotan. Tidak heran jika kemudian netizen ramai-ramai menyerbu unggahan Peter, sehingga memaksanya menutup kolom komentar.

Naturalisasi Kian Mendominasi?

Peter tidak salah soal dominasi pemain naturalisasi di timnas. Kenyataannya memang demikian, bahkan lebih tepatnya semakin mendominasi.

Baik ketika melawan Arab Saudi maupun Australia, 9 dari 11 starter yang diturunkan Shin Tae-yong memang penggawa hasil proses alih-kewarganegaraan. Secara matematika, 9 dibagi 11 menghasilkan angka 82%. Dominan sekali memang.

Dalam dua pertandingan tersebut hanya tiga pemain 'lokal' yang dipercaya bermain sejak menit awal oleh STY. Bahkan jika pemain yang masuk sebagai pengganti ikut dihitung, jumlah keseluruhannya juga hanya 8 orang.

Komentar Peter ini ada dasarnya. Karena jika kita mengingat partai 16 Besar Piala Asia 2023 pada Januari 2024 lalu, Coach Shin menurunkan 7 pemain naturalisasi dalam starting XI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline