Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurhuda

TERVERIFIKASI

Pekerja Serabutan

Coba Memahami Alasan PKB Mencalonkan Vicky Prasetyo sebagai Bupati Pemalang

Diperbarui: 4 September 2024   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Vicky- Suwandi mendaftar di KPU Pemalang diantar oleh ratusan pendukung dan kader PKB (Kompas.com/Dedi Muhsoni)

SEPULANG menjemput anak bungsu dari sekolah, akhir Agustus lalu, istri mengajukan satu pertanyaan yang seketika membuat sepasang bola mata saya mendelik besar. Katanya, "Masa iya Vicky Prasetyo jadi calon bupati Pemalang?"

Bukannya menjawab, saya malah balik bertanya, "Masa, sih?"

Istri saya juga bukannya menjawab, malah bertanya lagi, "Memangnya Vicky orang Pemalang, po? Kok bisa nyalon?"

Memang ada teman saya bernama Vicky yang adalah orang Pemalang. Tepatnya warga Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang. Rumahnya di sebuah perumahan yang hanya sepelemparan batu dari alun-alun Pemalang. Cuma nama lengkapnya Vicky Himawan.

Kalau Vicky Prasetyo, yang nama aslinya konon Hendrianto Prasetyo, lahir di Jakarta. Ini sebagaimana tercantum dalam surat keputusan pencalonan bupati dan wakil bupati Pemalang oleh DPP Partai Kebangkitan Bangsa yang tersebar di sejumlah grup WhatsApp.

Mengutip beberapa pemberitaan media, Vicky disebut-sebut merupakan alumni SMA Negeri 2 Cikarang Utara. Nomor Induk Kependudukan alias NIK-nya juga berawalan 327504, kode wilayah Kota Bekasi.

Dari secuplik informasi tersebut, saya menebak Vicky yang kelahiran Jakarta lantas (dibawa) pindah ke Cikarang Utara. Kemudian pada saat perekaman KTP elektronik, ia tengah bermukim di Kota Bekasi sehingga NIK-nya berawalan 327504.

Jika kemudian PKB merestui Vicky maju sebagai calon bupati Pemalang, saya jadi menebak lagi: jangan-jangan orang tuanya berasal dari Pemalang. Karena punya kaitan emosional dengan daerah tujuan itulah persetujuan dari DPP PKB turun.

Darah Pemalang Vicky Prasetyo

Sekadar informasi, sangat banyak sekali perantauan asal Pemalang di Jakarta dan sekitarnya. Tetangga depan rumah mertua saya di Desa Banjardawa, misalnya, empat dari enam anaknya tinggal di Jabodetabek. Ada yang jadi tentara, ada yang jadi satpam, ada yang jadi buruh pabrik.

Salah satu paman istri dari pihak ibu sudah puluhan tahun bermukim di dekat Stasiun Manggarai. Lalu sejak belasan tahun lalu, anak salah satu sepupu istri dari pihak bapak juga tinggal di dekat Tugu Pancoran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline