Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurhuda

TERVERIFIKASI

Pekerja Serabutan

Mengenang Kejutan Yunani di Euro 2004

Diperbarui: 5 Juli 2022   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FOTO: Getty Images via ESPN.com

TEPAT hari ini pada 18 tahun lalu, 4 Juli 2004, sebuah sejarah besar di jagat sepak bola Eropa tercipta. Bertempat di Estadio da Luz di kota Lisabon, Yunani yang sama sekali tidak diunggulkan justru keluar sebagai juara Euro 2004.

Segala prediksi seketika menjadi jungkir balik saat itu. Sejarah yang ditorehkan Yunani menjadi lebih istimewa karena tim asuhan Otto Rehagel tersebut mengalahkan tuan rumah Portugal di partai final.

Padahal sejak awal Portugal digadang-gadang oleh banyak pengamat sebagai salah satu calon kuat juara. Salah satunya karena status mereka sebagai tuan rumah. Ditambah lagi nama besar Luiz Felipe Scolari, pelatih yang mengantar Brasil sebagai juara Piala Dunia 2002.

Alasan lain, skuat Portugal berisikan pemain-pemain ternama. Mulai dari generasi veteran seperti Luis Figo, Rui Jorge dan Pauleta; bintang baru yang tengah mencorong sinarnya dalam diri Cristiano Ronaldo, serta 6 pemain FC Porto yang baru saja menjuarai Liga Champions Eropa bersama Jose Mourinho.

Bandingkan dengan Yunani. Dari 23 nama yang diumumkan Rehagel waktu itu, hanya 8 pemain yang merumput di luar Yunani. Itu pun kebanyakan di klub semenjana.

Dari 8 pemain di luar Yunani tersebut, rasa-rasanya hanya bek Traianos Dellas (AS Roma) dan gelandang Giorgos Karagounis (Internazionale Milano) yang boleh dikategorikan sebagai pemain papan atas.

Nama Rehagel sebagai pelatih Yunani juga tak segemerlap Scolari di kubu Portugal. Sebagai gambaran, Yunani adalah timnas pertama dan satu-satunya yang pernah ditangani pria Jerman itu sepanjang kariernya sebagai pelatih.

Sedangkan Scolari punya pengalaman menukangi dua timnas sebelum ditunjuk menangani Portugal. Hasilnya adalah satu gelar juara Piala Teluk 1990 bagi Kuwait dan Piala Dunia 2002 bagi Brasil.

Pendek kata, dilihat dari segala sisi Yunani bukan apa-apanya Portugal. Toh, dua kali mereka bertemu di Euro 2004, dua kali pula Scolari harus mengakui keunggulan taktik Rehagel. Salah satunya bahkan berharga mahal: melayangnya trofi juara.

Mengejutkan Sejak Kualifikasi

Sebetulnya kejutan Yunani sudah dimulai sejak putaran Kualifikasi. Menempati Pot C yang berisi tim-tim semenjana Eropa, Yunani diundi ke dalam Grup 6 bersama Spanyol, Ukraina, Armenia, dan Irlandia Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline