Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurhuda

TERVERIFIKASI

Pekerja Serabutan

Mimpi Punya Sepeda Lagi

Diperbarui: 4 April 2016   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sepeda WimCycle tipe MTB Fatman, sepeda idaman saya. FOTO: Wimcycle.com"][/caption]

Setiap kali mengunjungi Facebook, saya kok jadi semakin kepengin punya sepeda lagi. Lho, apa hubungannya?

Jadi begini. Salah seorang teman Facebook saya dari Purbalingga selalu mengunggah foto-foto dia tengah bersepeda. Bukan bersepeda ke kantor apalagi ke pasar ya. Teman satu ini punya sebuah komunitas gowes yang setiap pekan rutin menelusuri rute-rute tertentu sembari berwisata alam.

Kebanyakan sih gowesnya masih dalam area Kabupaten Purbalingga. Mengunjungi tempat-tempat wisata alternatif yang tak kalah indah dari yang lebih populer, atau menapak-tilas jejak peradaban lampau dengan mendatangi situs-situs sejarah. Beberapa kali dia dan teman-teman gowesnya juga menempuh rute lintas kota, sampai ke Purwokerto dan Banyumas. Lumayan itu kalau bersepeda bolak-balik.

Kemarin, dia kirim pesan via Facebook Messenger ke saya, menanyakan spot-spot wisata menarik apa saja yang ada di Pemalang. Dia mengutarakan niat untuk gowes ke Pemalang suatu waktu. Wuih, semakin lama semakin jauh jarak tempuhnya. Kalau rencana ini terlaksana, beri dua jempol saja tidak cukup. Soalnya rute Purbalingga-Pemalang jalurnya naik-turun bukit. Jalannya sempit dan dilewati banyak kendaraan lintas provinsi. Tidak mudah.

Saya jawab, wisata Pemalang yang paling menarik justru ada di sebelah selatan. Ini wilayah Pemalang yang berbatasan langsung dengan Purbalingga. Perkebunan teh di Moga, contohnya. Atau perkebunan agrowisata di Belik. Kalau mau mendekati sisi utara Gunung Slamet juga bisa ke gardu pandang di Moga. Ingin main air bisa mendatangi Curug Bengkawah atau Curug Sibedil. Semuanya di Pemalang sisi selatan.

Habis chat dengan dia saya jadi teringat impian ambisius saya beberapa tahun sebelumnya. Tepatnya hanya beberapa bulan setelah menikah medio 2009, saya punya impian bersepeda Pemalang-Jogja. Impian yang sampai sekarang belum terwujud.

Waktu itu saya masih sering bolak-balik Jogja-Pemalang. Saya lebih banyak berada di Jogja untuk urusan pekerjaan, sedangkan istri mengajar di Pemalang. Biasanya saya naik bis Pemalang-Purwokerto melewati daerah-daerah Pemalang selatan dan Purbalingga utara menuju Purwokerto, lalu berganti bis ke Jogja. Pemandangan di sepanjang jalur Pemalang-Purbalingga ini sungguh menyejukkan mata. Hijau di mana-mana. Udaranya pun sejuk. Apa daya, jangankan bersepeda Pemalang-Jogja, sepedanya saja saya belum punya. :)

Diajari Teman

Agak lupa-lupa ingat, tapi rasanya terakhir kali saya bersepeda sudah hampir 10 tahun lalu. Maksudnya, bersepeda yang intens setiap hari dan menempuh rute lumayan jauh. Kalau cuma iseng bersepeda 5-10 menit sih masih sering, pinjam sepeda bapak mertua atau tetangga biasanya.

Saya sendiri terhitung telat belajar sepeda. Itupun karena dipaksa kondisi. Lahir dan besar di kota besar seperti Palembang, sepeda tidak dibutuhkan bagi keluarga kami. Mau pergi ke mana-mana ada angkutan umum yang selalu siap berhenti hanya dengan melambaikan tangan. Lagipula rumah kami terletak di sebuah lorong dan diapit rumah tetangga dengan halaman sempit. Tak ada ruang untuk bersepeda secara leluasa bagi anak-anak seumuran saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline