Lihat ke Halaman Asli

Darwin KangGURU

Agroteknologi, Universitas Lampung

Masa Sekolah yang Tak Terlupakan, Kepala Sekolah, Disiplin, dan Prestasi

Diperbarui: 13 Juli 2024   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Arsip Alumni SMP, 2018

"Seorang kepala sekolah yang bijaksana dan visioner tidak hanya membentuk lingkungan belajar yang optimal, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk meraih masa depan yang gemilang dan penuh prestasi"


Tetiba, "srt srt", kepala sekolah kami, Bapak IM Sitorus (alm), menarik jambang teman saya sehingga ia meringis kesakitan. Kami, teman sekelas, hanya tersenyum melihat rambut tipis di depan telinga teman kami ditarik oleh beliau. Kepala sekolah yang terkenal "galak" pada masa kami bersekolah dari tahun 1975 -1976- 1977 itu memang sering memberikan hukuman disiplin kepada siswa yang dianggap bandel atau tidak mengikuti peraturan sekolah. 

Saya sendiri pernah merasakan sakitnya ketika jambang saya ditarik karena salah menjawab pertanyaan beliau. Lucunya, teman-teman sekelas malah tertawa setiap kali ada yang mengalami hal serupa. Bagi kami, itu adalah momen yang menghibur sekaligus bentuk didikan dari guru.

Sekolah selama tiga tahun di era Orde Baru saat itu sangat berbeda dengan suasana sekolah sekarang. Kami semua merasakan bahwa kepala sekolah sungguh mendidik kami untuk belajar dengan serius dan meraih prestasi. 

Kepala sekolah kami terkenal "galak" kepada murid yang bandel. Tidak ada satu pun murid yang berani saat ditegur, apalagi dimarahi oleh kepala sekolah. Beliau mengajar mata pelajaran yang berat pada masa itu, yaitu Matematika Aljabar. 

Sebuah pelajaran yang sulit, ditambah lagi diajar oleh kepala sekolah yang tegas. Praktis, setiap pelajaran Matematika Aljabar, semua siswa duduk mendengarkan dengan seksama. Tidak ada yang berani ribut atau bergerak sembarangan. Hal positif yang kami dapatkan adalah semakin seriusnya kami belajar di kelas, karena kami tahu resikonya jika salah menjawab pertanyaan dari beliau.

Selain sebagai guru yang tegas, kepala sekolah kami juga seorang motivator yang mendorong dan menghargai siswa untuk berprestasi setinggi mungkin. Saya masih ingat, dalam sebuah upacara hari Senin, kepala sekolah memanggil seorang siswa untuk maju ke tengah lapangan upacara untuk menerima ucapan selamat dari dewan guru atas prestasinya sebagai siswa teladan nomor satu se-Kabupaten Bandung. 

Artinya, teman kami berhasil menjadi siswa teladan nomor satu setelah mengalahkan siswa-siswi SMP lainnya, baik negeri maupun swasta, di Kabupaten Bandung. Prestasi tersebut sangat membanggakan, tidak hanya bagi siswa tersebut, tetapi juga mengangkat nama baik sekolah kami yang memang dikenal sebagai sekolah unggulan. Siswa dari sekolah kami beruturut turut menjadi siswa teladan terbaik se-Kabupaten Bandung selama tiga tahun saya bersekolah di sana.

Selain melahirkan siswa teladan, banyak prestasi lain yang kami raih sehingga kami dijuluki langganan juara. Tim lomba cepat tepat tingkat SMP se-Cimahi, yang terdiri dari saya, almarhum Ketua OSIS Budi Setiadji, dan Liam Ning, berhasil menjadi juara satu. Kemudian, tim hiking gerak jalan yang terdiri dari almarhum Budi Setiadji, saya sendiri, dan beberapa teman lainnya juga pernah menjadi juara satu lomba hiking gerak jalan se-Cimahi Raya. 

Masih banyak lagi prestasi di bidang akademik, olahraga, dan seni yang membanggakan kami. Pada masa itu, SMP Mikael, Cimahi adalah SMP favorit. Prestasi cemerlang tersebut tentunya tidak lepas dari peran semua guru, terutama kepala sekolah, almarhum IM Sitorus. Sosok guru yang tegas namun berhasil melahirkan banyak siswa yang sukses di masa depannya.

Dari cerita mengenai peran seorang kepala sekolah, kita dapat belajar tentang kepemimpinan yang sukses. Seorang kepala sekolah harus tegas dalam menegakkan disiplin agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif, di mana siswa dapat fokus pada pembelajaran dan mengurangi kenakalan remaja. Meskipun demikian, kepala sekolah tidak perlu menjadi sosok yang ditakuti oleh semua murid. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline