Lihat ke Halaman Asli

Darwin KangGURU

Agroteknologi, Universitas Lampung

Hidroponik dengan Nutrisi Ekstrak Kelor Menunjang Pertanian Presisi

Diperbarui: 19 Oktober 2023   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiki Oktavian, 2023 (dokpri)

Penulis: Fiki Oktavian dan Darwin H. Pangaribuan

Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

"Budidaya dengan sistem hidroponik dapat dikaitkan dengan konsep pertanian presisi yang mana proses budidaya pertanian menjadi lebih terkontrol"

Hidroponik merupakan sebuah tren baru dalam bidang pertanian. Dalam budidaya hidroponik, tanaman tumbuh tanpa tanah yaitu menggunakan media tumbuh seperti air yang memungkinkan pengambilan nutrisi yang lebih efisien. Metode ini memiliki beberapa keuntungan besar. Pertama, budidaya hidroponik memungkinkan kondisi pertumbuhan tanaman yang lebih homogen dengan mengurangi pengaruh dari lingkungan luar. 

Kedua, media tanaman dapat disusun secara bertingkat sehingga penggunaan lahan menjadi lebih efisien dan memaksimalkan penggunaan ruang. Ketiga, pemberian nutrisi menjadi lebih mudah karena nutrisi dapat dicampur ke dalam media dan kemudian dialirkan ke akar tanaman (Mikrajuddin, 2007). 

Oleh karena itu budidaya dengan sistem hidroponik dapat dikaitkan dengan konsep pertanian presisi yang mana proses budidaya pertanian menjadi lebih terkontrol dengan meminimalisir pengaruh lingkungan dan dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam  proses budidayanya.

Tanaman sawi merupakan salah satu dari berbagai macam jenis sayur yang banyak dibudidayakan secara hidroponik. Tanaman sawi hijau merupakan salah satu jenis sawi yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai bahan masakan maupun bahan campuran makanan. Tanaman sawi hijau baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung vitamin A yang mampu memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh kita. 

Selain itu, tanaman sawi merupakan tanaman yang tergolong mudah untuk dibudidayakan karena tanaman ini dapat bertahan di iklim panas maupun dingin. Umur panen tanaman sawi tergolong singkat berkisar 30-40 hari.

Pupuk yang dapat digunakan dalam budidaya secara hidroponik harus menggunakan pupuk yang mudah dilarutkan di dalam air sehingga mudah untuk dialirkan ke seluruh tanaman. Pupuk yang biasa digunakan dalam budidaya hidroponik yaitu pupuk anorganik AB-Mix. 

Namun seiring dengan berkembangnya waktu, pupuk organik dapat digunakan untuk budidaya hidroponik seperti pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair (POC) sendiri yaitu pupuk dari hasil fermentasi bahan organik dimana bentuknya berupa cairan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline