Lihat ke Halaman Asli

Darwin KangGURU

Agroteknologi, Universitas Lampung

Nutrisi Cair Berbasis Urin Kelinci, Daun Gamal, dan Batang Pisang

Diperbarui: 1 September 2023   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Wahyu H. dokpri

Penulis: Wahyu Herdianti dan Darwin H Pangaribuan

Alumni dan Dosen Jurusan Agronomi Hortikultura

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Bandar Lampung, 01 September 2023

Tanaman pakcoy adalah salah satu jenis sayuran yang sangat populer di Indonesia. Ini karena pakcoy adalah jenis tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan, tahan terhadap kadar air tinggi, dan tidak tergantung pada musim (Rahayu dan Purwani, 2022). Kelebihan lain dari pakcoy adalah masa tanamnya yang relatif singkat. Biasanya, petani sayuran sering menggunakan pupuk anorganik sebagai sumber nutrisi untuk tanaman mereka. Pupuk anorganik ini merupakan jenis pupuk yang berasal dari bahan kimia pabrik dan dijual secara komersial (Pangaribuan et al., 2017). Namun, penggunaan pupuk anorganik memiliki beberapa kelemahan dan dampak negatif, seperti biaya yang tinggi dan potensi peningkatan tingkat keasaman tanah yang dapat merusak lingkungan.

Manfaat Nutrisi Hara Organik

Tanaman memerlukan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Nutrisi penting seperti hara makro dan mikro dapat ditemukan dalam pupuk organik cair (POC). POC memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan hasil panen tanaman dan menjaga keseimbangan ekosistem. Selain itu, POC mengandung hormon pertumbuhan, ZPT (Zat Pengatur Tumbuh), dan asam-asam organik yang berperan dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, penggunaan POC dianggap sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk anorganik. POC dapat diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan alami, termasuk urin kelinci yang kaya akan unsur nitrogen, fosfor, dan kalium (Azizah, 2017). Selain itu, POC juga dapat dihasilkan dari batang pisang dan daun gamal.

Pemberian POC kepada tanaman pakcoy sebanyak 127 ml per polybag dengan interval pemberian setiap 3 hari dapat dicobakan. Tanaman pakcoy yang diberi POC dari urin kelinci yang diperkaya dengan daun gamal dan batang pisang menunjukkan hasil yang lebih baik daripada tanaman yang diberi pupuk NPK atau tanaman yang tidak diberi nutrisi tambahan. Tinggi tanaman dan luas daun yang lebih besar berkorelasi positif dengan bobot segar tanaman, sesuai dengan temuan Pangaribuan et al. (2012) yang menyatakan bahwa tinggi tanaman, panjang daun, dan lebar daun sangat berpengaruh terhadap bobot segar tanaman.

Penggunaan POC terbukti sangat efektif dalam pertanian, karena pembuatannya sederhana, menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia, dan pengaplikasiannya praktis. Selain itu, penggunaan POC juga membantu mengurangi limbah, sehingga lebih ramah lingkungan. Kandungan nutrisi yang lengkap dalam POC mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik. Dengan adanya POC ini, masalah yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk anorganik yang merusak lingkungan dapat diatasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline