Lihat ke Halaman Asli

Perikemanusiaan untuk Perikehewanan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secuil cerita yang menggugah haru ku akan sebuah arti cinta yang sederhana,

Suatu sore di ambang petang, putri bungsuku Nay namanya berjingkrak kegirangan karena menemukan 2 ekor anak burung kutilang yang terjatuh saat belajar terbang..

Ternyata memang ada sarang burung di pohon kemuning di kebun belakang rumah, dan anak burung yang sudah ingin melihat dunia luar itupun tak sabar tuk keluar sarang, ternyata Nay menemukan burung itu terjerembab di tanah. Dengan keriangan dan naluri penyayang binatang , di bawanya pulang ke rumah dengan bangganya.

Dengan bantuan Papanya, akhirnya Nay menemukan kandang mungil untuk burung temuannya, hampir sepanjang petang itu Nay begitu riang bermain bersama burung-burung mungilnya yang jinak dan nurut ( karena tak berdaya)

Begitulah malam berlalu dan Nay tidur dengan senyum tersungging, mungkin dia bermimpi tentangg anak kutilang yang lucu dan membuatnya exited

Malam berganti pagi, kandang mungil berisi anak-anak kutilang yang lucu itu di letakkan di beranda belakang rumah, menghadap kebun belakang dan kandang itu terlihat dari dapur tempatku memasak.

Ketika anak-anak berangkat sekolah semua dan suamiku berangkat kerja, saat itulah rumah terasa sunyi dan sepi, tinggalah aku dengan rutinitas ibu rumah tangga, termasuk memasak .

Seperti biasa pagi itu aku memasak , hening di sela bunyi desis panci pertanda air mendidih, tiba-tiba sayup dan semakin riuh kudengar kicau burung bersahutan di beranda belakang .

Sejurus ku pasang mata dan telinga dan aku sungguh terpana.

Dua ekor kutilang dewasa terbang rendah berputar2 mengitari kandang mungil tempat burung Nay bertengger, sambil berkicau bersahutan, woow.. aku takjub, ternyata kutilang dewasa itu induk dari anak-anak kutilang yang ditemukan Nay.

Aku tertegun, beberapa kali dengan paruh menggigit biji-bijian dia dekati kandang dan berusaha menyuapi anak-anaknya, walau penuh resiko tertangkap, tapi burung itu tetap melakukannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline