Lihat ke Halaman Asli

Bunga Sirait

Tragedy + Time = Comedy

15 Startup Lingkungan Kembangkan Potensi Melalui Circular Jumpstart 2021

Diperbarui: 25 Juli 2021   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok:Ecoxyztem

Circular Jumpstart adalah program inkubasi startup yang bergerak di sektor ekonomi sirkular atau climate tech. Program ini merupakan kolaborasi antara Ecoxyztem dan Greeneration Foundation dan bagian dari The 4th Indonesia Circular Economy Forum (ICEF). 

Selama dua bulan, 15 startup yang terpilih dari berbagai kota di Indonesia mengikuti secara daring 9 kelas pembelajaran dari product design, legal, hingga financing model dan berbagai materi pendukung yang disampaikan oleh 23 mentor ahli. 

Program ini ditutup dengan Demo Day yang diselenggarakan 22 Juli 2021 lalu. Pada Demo Day para peserta memberikan presentasi pada 6 juri yang berasal dari berbagai latar belakang mulai dari impact investor, pengusaha sektor lingkungan, hingga akademisi.

Dok:Ecoxyztem

Turtle Safe, startup yang menciptakan produk pembersih larut air, terpilih sebagai pemenang utama. "Kami merasa beruntung menjadi bagian dari program Circular Jumpstart yang dikelola dengan baik oleh Ecoxyztem, selain itu menjadi bagian dari kumpulan founders Startup yang memiliki misi yang sama juga menjadi semangat tambahan bagi kami untuk memberikan solusi dalam usaha menyelamatkan bumi dan lingkungan," ujar Irene Veliana CEO dari Turtle Safe.

Dok:Ecoxyztem

Sebagai runner up adalah Litecon dan Robries. Litecon adalah startup asal Deli Serdang yang memproduksi bata ringan Aerated Autoclaved Concrete (AAC) yang bisa menjadi alternatif batu bata. Meski ringan, bata ringan sangat kuat, tahan api dan lebih presisi dibanding bata konvensional. Produksi bata ringan juga ramah lingkungan karena tidak mengambil tanah dari lahan subur yang masih produktif seperti pabrik batu bata pada umumnya.

Startup asal Surabaya, Robries, juga punya bisnis yang tak kalah menarik, yaitu menyulap sampah plastik menjadi produk-produk furnitur moderen yang sudah dipasarkan sampai ke luar negeri.


Beberapa pemenang mendapatkan hadiah berupa dana hibah sebesar 50 juta rupiah dan bantuan in kind bernilai hingga lebih dari 300 juta rupiah untuk tiga pemenang utama.

Meski tak terpilih jadi pemenang, ketiga belas start up yang menjadi finalis pun menarik untuk disimak karena berbagai inovasi kreatif yang mereka coba untuk lakukan, yaitu Qyos, Koinpack, Bell Society, Ravelware, Passar, Plus Treat, TWFT, Surplus, Ecoplast, Bali Recycle Up, Growcycle, dan Dioola. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline