Malikha selalu mensyukuri karunia yang diberikan padanya. Kerja kerasnya saat muda membawa anak-anaknya hidup bahagia sekarang. Arief sebentar lagi akan menikah, Annisa sudah mapan hidupnya , hidup bahagia dengan 3 orang anaknya sedang Amirapun sudah menikah punya 1 orang anak dan sekarang bekerja sebagai guru SD, suaminya juga seorang guru. Anak keempatnya Afandi sekarang bekerja sambil kuliah dan si bungsu saat ini sudah kelas 3 SMA.
Anak-anak Malikha bisa bersekolah sampai lulus Sekolah Menengah Atas itu semua berkat kegigihan Malikha juga bantuan Musyafak yang diberikan padanya secara sembunyi-sembunyi, karena itu Malikha selalu mengajari anak-anaknya untuk menghormati Musyafak maupun Musdalifah walau Musdalifah sering berbuat jahat pada mereka.
Rumah Musdalifah akhirnya dijual pada Kyai Sodron untuk ongkos Naik Hajinya. Sebulan lagi mereka, Malikha maupun Musdalifah akan menunaikan Ibadah itu.
Sehari sebelum berangkat, Musdalifah memanggil Lestari ke kamarnya.
" Ibu , mau berangkat sebentar lagi. Rumah ini sudah ibu jual, jadi ibu harap kamu cepet-cepet cari suami yang punya rumah agar kita punya rumah lagi... " .
" Tapi bu, kenapa rumah ini di jual kalau memang ibu belum punya uang untuk berangkat Haji ? ", jawab Lestari.
" Kamu tau, ini rumah siapa kalau ibu sudah mati ? ", tanya Musdalifah pada Lestari.
" Rumahku, Bu ... aku kan anak ibu ".
" Kamu itu cuma anak pungut, tidak punya apa-apa tau...!!", bentak Musdalifah.
" Ini rumah Ayahmu dari orangtuanya jadi kalau tidak ibu jual sekarang , kalau ibu mati rumah ini jadi milik ahli warisnya, anak-anak Malikha..., ibu tidak akan rela....". Lanjut Musdalifah.
" Jadi saat ibu pulang nanti, kamu harus sudah bisa menjawab lamaran Kyai Sodron....".