@perempuan keji 4, @perempuan keji 6 Kisah ini hanyalah sebuah gambaran dalam kehidupan yang mungkin saja akan kita alami. Apabila kita menabur benih maka suatu saat kita akan memetik buahnya, apabila kita menanam kejahatan suatu saat akan terkena karmanya…. ( 5 )
Pulang kerja aku tidak sabar lagi ingin melihat keadaan Nenek Kinkin. Sore itu aku, ditemani Rahma perawat yang membantuku menghampiri rumah Nenek Kinkin.
" Assalamualaikum, permisi ...", suara Rahma.
Tidak ada jawaban, karena rumah tidak dikunci, aku dan Rahma masuk begitu saja ke dalamnya. Rumah yang sangat pengap, dengan bau yang tidak sedap. Pasti karena Sinenek mengompol dan tidak diganti kainnya.
Kulihat Nenek Kinkin duduk diatas dipan yang reyot, sebelah dipan itu ada meja kecil yang diatasnya sebuat ceret tempat minun dan sebuah gelas, juga tampak sepiring makanan yang ditutup tudung saji kecil.
Sangat menyedihkan rumah tempat tinggalnya, selain kotor dindingnya juga sebagian besar bolong. Pasti jika malam hari tiba nenek akan sangat kedinginan,apalagi jika hujan.
" Nenek sakit," kataku pada Rahma.
Kuperiksa seluruh tubuhnya, badannya lumayan panas, nafasnya sedikit tidak teratur dan nenek kelihatan sangat lemas.Karena dehidrasi.
" Siapa kau ," tiba-tiba nenek bersuara.
" Nenek, jangan bergerak ya ?, aku akan menganti pakaian nenek dan akan mengobati nenek ," kataku padanya.
" Rahma, tolong pangilkan pak Eko, dan beberapa orang ke sini, ini perlu rawat inap di Puskesmas , " perintahku pada Rahma.