Lihat ke Halaman Asli

Sumpah Serapah

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu. . . ( 5 Nov 2011 )

" Plak . . ."

Tangan Maskolis mendarat ke pipi Istrinya. Zeela seperti tersambar petir, laki-laki yang sepuluh tahun lalu menikahinya sekarang tega menampar wajahnya.

" Apa salahku , apa yang kurang dariku, kenapa mas tega menamparku, ini pasti gara-gara wanita nakal itu, Mas menjijikkan ...."

" Plak... Plak..."

Tangan Maskolis yang kekar kembali menampar pipi istrinya. Darah segar mengalir dari sudut bibir munggil  wanita cantik itu.

" Semua kebutuhanmu terpenuhi, kebutuhan anak-anak semua tersedia, hanya masalah perempuan kamu teriak-teriak padaku " suara mas kolis garang.

" Kalau kamu mengungkit masalah ini lagi, kuusir kamu dari rumah...". Gubraaak  !!!  Maskolis menbanting pintu pergi dari rumah, tanpa peduli istrinya yang kesakitan.

Zeela mengambil tas, memasukkan pakaiannya juga pakaian Bunga dan Alia dua putri mereka. Hatinya sangat hancur, suaminya telah menamparnya berkali-kali gara-gara perempuan itu.

Empat tahun lalu, Suaminya hanyalah seorang karyawan kantor biasa. Tetapi sejak terjun ke dunia politik dan ambisinya  menjadi Anggota Dewan tercapai, perilakunya sedikit demi sedikit berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline