Isu lingkungan hidup akhir-akhir ini menjadi isu yang 'seksi', seiring dengan tingginya perhatian tentang pemanasan global atau kerusakan lingkungan. Lihat saja, ketika kita ketik peduli lingkungan di google, ada banyak gerakan peduli lingkungan dari pramuka sampai ibu-ibu PKK. Tidak hanya itu saja, pemerintah bahkan memiliki program gerakan tanam satu milyar pohon sampai hari menanam pohon Indonesia. Bahkan di Sumatera Utara, untuk menikah calon pasangan suami istri wajib menanam dua pohon. Namun tentu saja, peduli lingkungan tidak hanya sebatas menanam pohon, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk lebih peduli pada lingkungan. Berbicara tentang peduli lingkungan, beberapa bulan tinggal di Finlandia, negara yang terkenal dengan sebutan negeri seribu danau, sedikit banyak membuat saya mencermati bagaimana usaha peduli lingkungan di negara tersebut. Finland menduduki peringkat pertama ESI (Environmental Sustainablity Index) di tahun 2005 . Index ini memiliki 21 elemen sustainability, misalnya tingkat polusi, usaha manajemen lingkungan dan performa memberbaiki lingkungan. Finlandia juga salah satu negara dengan strong performance dalam EPI (Environmental Performance Index). Hal yang mudah dilihat adalah terkait dengan pengelolaan sampah. Jangan heran jika anda menemui berbagai macam tempat sampah, dari karton, kertas, metal, glass, landfill dan hazardous waste. Setiap keluarga atau orang bertanggung jawab dalam memilah-milah sampahnya, bahkan sedari kecil anak-anak sudah diajarkan untuk memilah-milah sampah. Selanjutnya sampah-sampah ini akan didaur ulang, dan tidaklah mengherankan jika Finlandia menjadi top ten countries dalam hal daur ulang. Bagaimana mengelola sampahpun diatur dalam undang-undang, dengan tujuan menjaga linkungan dan kesehatan masyarakat. Jika anda membeli air mineral, soft drink dan minuman beralkohol semua kemasannya bisa didaur ulang, baik botol plastik, kaca ataupun kaleng. Di setiap supermarket ada mesin untuk menukarkan botol-botol dan kaleng tersebut dan anda akan mendapatkan voucher yang bisa digunakan untuk berbelanja di supermarket tersebut. Jadi apabila anda pengkonsumsi minuman-minuman tersebut, jangan buru-buru membuang kemasannya. Berbicara tentang peduli lingkungan rasa-rasanya tidak bisa dilepaskan dari plastik. Bagaimana tidak sampah plastik menjadi salah satu masalah yang cukup pelik. Apabila di tanah air, untuk mendukung program peduli lingkungan di beberapa supermarket, disediakan kantong plastik atau kantong khusus dengan membayar beberapa ribu rupiah. Namun tentu saja, pihak supermarket tersebut memberikan kantong plastik secara cuma-cuma. Saya menjadi teringat, saya selalu membawa kantong plastika kemana saja saya pergi, sehingga ketika saya berbelanja saya selalu menolak kantong plastik yang diberikan. Lain halnya dengan di sini, supermarket tidak memberikan kantong plastik secara cuma-cuma (hanya ada kantong plastik ukuran kecil yang tersedia gratis), karenanya selalu membawa tas atau kantong plastik sendiri. KOnsep reuse dapat dilihat dari adanya toko-toko second hand, yang cukup banyak ditemukan di sini. Barang-barang yang tidak terpakai dijual di toko second hand. Anda bisa menemukan barang dengan harga miring di toko second hand, dan ini artinya menggunakan konsep re-use. Jika dilihat dari sisi ekonomi, mungkin ini adalah kebermanfaatan kepemilikan. Sebagai contoh, ketika anda membeli mesin cuci baru sementara mesin cuci lama masih berfungsi, alangkah baiknya jika mesin cuci tersebut dialihkan ke orang lain yang lebih membutuhkan dari pada membuat sesak rumah anda. Kedekatan orang Finland dengan alam, terlihat dari salah satu kegiatan yang cukup populer dilakukan orang Finland selain sauna, yaitu berburu jamur dan berry. Kebanyakan mereka dapat membedakan jamur yang bisa dimakan dan yang tidak. Ini cukup penting karena tidak semua jamur dapat dimakan. Mungkin masih banyak lagi cara peduli lingkungan di negeri ini yang luput dari pengamatan saya. Namun yang saya pelajari, peduli dari lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dan tentu saja mari kita mulai dari sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H