Lihat ke Halaman Asli

Pasar Unik Cijeruk Kampung Cibadak, Kabupaten Bogor

Diperbarui: 27 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Cijeruk, Bogor (17 Maret 2017) - Cijeruk adalah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terdapat Sembilan desa, salah satunya adalah Desa Cijeruk. Desa ini memiliki pasar tersendiri di Jl. Raya Cigombong No. 27, Cijeruk Bogor. Pada tahun 90-an, kondisi pasar ini terbilang masih kumuh, namun banyak di padati warga Cijeruk yang ingin berjualan. Sejak tahun 2012, warga Cijeruk meminta bantuan kepada seseorang untuk memperbaiki keadaan pasar agar menjadi lebih baik. Pada tahun 2014 pembangunan pasar di Desa Cijeruk selesai. Warga Cijeruk terkadang menyebut pasar ini menjadi pasar perorangan, karena tanah dari pasar tersebut di beli secara pribadi oleh Hj. Kasmir. Pasar tersebut di bangun atas dasar permintaan pedagang Cijeruk kepada Hj. Kasmir, selaku sebagai pendiri Pasar Cijeruk. Tujuan permohonan ini untuk merubah keadaan Pasar Cijeruk agar tidak lagi kumuh dan mempertahankan pedagang yang masih ingun berjualan.

Hj. Kasmir (68) bertempat tinggal di Jakarta, ia membeli tanah di pasar Cijeruk ini kepada salah satu warga Bogor, dengan ikhlas ia memperbaiki keadaan pasar untuk membantu para pedagang. Sekitar 16 Miliyar, Hj. Kasmir mengeluarkan uang untuk membangun dan merenovasi ulang pasar Cijeruk yang selanjutnya akan di sewakan kepada pedagang yang ingin berjualan. Pemasukan memang tidak sbanding dengan pengeluaran, tetapi karena niat dari Hj. Kasmir yang ingin membantu masyarakat pasar tersebut di bangun. 

Salah seorang warga Cijeruk, Manta (51) diberikan kesempatan penuh untuk mengelola pasar Cijeruk. Ia menerima permintaan tersebut untuk membantu Hj. Kasmir dan warga sekitar agar pasar Cijeruk dapat terealisasikan dengan baik. Manta mengelola pasar di mulai dari perbaikan pasar hingga tahun 2017. Ia mengatur segala persewaan di pasar, seperti harga sewa kos dan ruko sebesar Rp. 4.200.000 / 6 Bulan. Pajak hasil pun, Manta tetap membayar tepat waktu keada pemerintah desa. Mengenai pengangkutan sampah akan dibersihkan sekitar 2 kali dalam sebulan dan akan bekerja sama dengan mobil dinas. Terkait keamanan dan kebersihan, Manta memiliki MOU dengan pemerintah desa agar lingkungan pasar tetap bersih dan aman.

34c3b5c5-80ff-4982-a678-00e5f23ef502-58d8aa2def96738907a28163.jpg

Pasar Cijeruk ini di bangun berupa seperti kios dan ruko, yang terdiri dari 35 kios dan 15 Ruko. Terdapat masjid, parkiran dan buka setiap pagi hingga sore hari. Sekitar pukul 4 dini hari, banyak warga yang berdatangan untuk berbelanja. Pedagang di pasar Cijeruk bermacam – macam, seperti yang berjualan alat masak, bahan sembako, sayuran, mainan, pakaian, alat sekolah, makanan berat dan makanan ringan. Menurut Manta, para pedagang kini terbilag sudah memiliki perkembangan yang baik, ia jarang menerima keluh kesah dari warga yang berjualan maupu yang membeli. Manta merasa dengan mengelola pasar Cijeruk ini belum memiliki kendala, dkarenakan pasar Cijeruk di bangun atas dasar keinginan mereka sendiri dan mudah untuk di ajak bekerjasama.

“Kalau ada warga yang merasa terbebani dengan harga sewa, bisa di konsultasikan  kepada Hj. Kasmir untuk  mencari jalan keluar yang baik dan biasanya pak Hj. Kasmir oke aja di saat ada laporan kerusakan, jadi kalau ada yang rusak di pasar bisa langsung di benerin dan di sertakan dengan kwitansi. Pak Hj. Kasmir  juga menyerahkan semuanya kepada saya. Beliau memang orang yang baik.” Jelas Manta di kediaman rumahnya Cijeruk, Bogor. Bagi pedagang yang berjualan di pasar Cijeruk bisa di katakanan sudah cukup mapan, beberapa mempunyai kendaraan baik motor maupun mobil, walau memang tidak semuanya. Hj. Kasmir dan Manta juga tidak ingin pedagang yang sudah berjualan selama bertahun – tahun untuk pindah ke tempat lain, maka dari itu akhirnya Hj. Kasmir mau membantu membangun pasar Cijeruk tersebut agar mata pencaharian sebagai peagang, petani maupun buruh dapat meningkatkan intensitas perekonomian di Pasar Cijeruk.

8f17c20d-b1c4-4ae8-bc6f-4eb241a6b9ed-58d8aa16af9273af43877943.jpg

Menurut Sri Subekti (48) salah satu pedagang di Desa Cijeruk. Ia merasa nyaman berjualan di Pasar Cijeruk karena sudah memiliki kerabat yang baik saat sama – sama berdagang. Sri sudah mulai berjulan sekitar 4,5 tahun, di awali dengan berdagang ikan teri selama 3 bulan, lalu di lanjutkan berdagang sembako hingga sekarang. Dulu, Sri berjualan di bagian halaman depan Pasar Cijeruk selama 3 tahun ketika kondisi pasar masih kumuh, namun setelah Pasar Cijeruk di renovasi dengan baik, Sri berpindah tempat di bagian kios dalam bagian pojok selama 1,5 tahun. Sesuai dengan ketentuan dalam membayar uang sewa kios, Sri membayar sebesar Rp. 4.200.000 / 6 Bulan.

Sri selalu ditemani oleh anaknya ketika seang berjulan, ia memiliki 4 orang anak dan 3 orang cucu. Biasanya sales mengirim barang ke kios dan terkadang Sri membeli sebagian barang sendiri yang akan di jual. Ia juga dapat menentukan ramai pelanggan yang akan berbelanja ketika sedang awal bulan. Perkembangan Pasar Cijeruk yang semakin baik, dapat membantu Sri untuk meningkatkan perekonomiannya. Kebersamaan pedagang di lingkungan Pasar Cijeruk sangatlah baik, dengan di renovasinya pasar ini membuat para pedagang dan warga Cijeruk dapat menjalin hubungan yang lebih sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline