Pagi yang senyap,
Hanya bernafaskan semilir angin
Dan guratan cahaya matahari yang malu-malu
Karena keduluan aku...
Di antara langkah kaki yang sedang kuhitung,
Sorot mataku tertuju pasti pada sesosok renta
Yang menanggung 2 buah keranjang depan belakang
Sejenak, ku tatap dia
Ah, rupanya dia berbelok ke arah lain yang tak bisa kujangkau lagi
Gerabah...kulihat dia membawa banyak gerabah
Pada keranjang yang dianyam itu