Setelah lulus kuliah, kemudian bekerja dengan menjadi seorang pengusaha di negeri jazirah Arab, Yudha memutuskan untuk kembali ke negara asalnya Indonesia.Tujuan utamanya hanya 1, yaitu untuk menemui sang pujaan hati dari sejak jaman sekolah putih biru hingga sekarang.
Dulu, sebelum ia kuliah di salah satu perguruan tinggi yang berada di kota hujan, ia memang menyukai seorang teman sekolahnya. Namun saat itu, si perempuan yang menjadi gebetannya tidak merespon apa yang ia rasakan. Dengan hati yang sedikit gamang, ia pun menitip surat untuk si perempuan yang isinya kurang lebih begini :
"Aku akan berjuang melanjutkan pendidikan, dan akan berjuang meraih kesuksesan di masa depan. Nanti aku akan kembali untuk menjemputmu menjadi istriku. Tunggu aku."
Saat itu, si perempuan yang bernama Ranti hanya menatap surat yang ia terima dengan senyum tipis. Ia tidak banyak berharap dengan ucapan Yudha, karena memang hatinya belum terbuka untuk lelaki tersebut. Walaupun ia tau, bahwa lelaki itu sudah menyukai dirinya sejak 5 tahun lalu.
Setelah membacanya, kemudian ia meremas kertas berwarna biru muda dan wangi itu. Tanpa berniat menyimpannya, ia membuang remasan kertas itu ke dalam tong sampah yang berada di dalam kamar tidurnya.
Kini...setelah beberapa tahun berlalu. Yudha, berubah menjadi sosok yang nyaris sempurna. Perawakan yang tinggi, tegap, wajah yang manis, kulit sawo matang khas orang Indonesia, dan tentu saja dengan kendaraan pribadi yang wah !!
Sebagai pemilik perusahaan cargo lintas negara, tentu saja duitnya pasti banyak, tak perlu diragukan lagi. Namun, ia tak pernah berubah dengan segala rasa yang ia miliki untuk Ranti, walaupun jelas-jelas perempuan itu menolaknya.
Dengan rasa percaya diri yang tinggi, Yudha berjalan keluar dari sebuah pusat perbelanjaan di kota kecilnya tempat ia dilahirkan. Di tangannya, ia menenteng sebuah paper bag yang entah apa isinya.
Ketika sedang berjalan menuju parkiran mobil, tak sengaja ia bertemu dengan seorang wanita yang terus menatapnya. Wanita itu tiba-tiba menghentikan langkahnya dan bertanya," maaf, apakah kamu yang bernama Yudha ?"
Sontak Yudha menoleh,"Iya, nama Saya Yudha. Anda siapa ya ?"
"Ya ampun Yud, kamu udah gak ngenalin Saya ?" tanya perempuan itu, sok akrab.