Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi salah satu tempat wisata di Lembang. Di sepajang jembatan , saya terheran mengapa ada beberapa semprotan air tipis- tipis ke arah pengungjung lewat. Benda tersebut dipasang di beberapa spot pagar jembatan. Ketika saya baca, disana tertera bahwa itu merupakan cairan ekoenzim yang ramah lingkungan. Saya pun makin penasaran apa manfaat dari ekoenzim ini. Mari kita telusuri bersama apa kegunaan ekoenzim. Namun sebelum itu , apakah kalian tahu apa itu ekoenzim?
Ekoenzim merupakan larutan kompleks hasil fermentasi yang mudah dibuat oleh siapapun dari sampah organik seperti sampah buah dan sayuran dengan irisan gula merah dan air dengan bantuan mikroorganisme jamur dan bakteri selama proses 3 bulan. Ekoenzim ini memiliki kandungan alkohol dan asam asetat yang dihasilkan dari proses fermentasi. Kebetulan guru PPKN saya memberikan saya tugas untuk membuat ekoenzim. Berikut alat dan bahan yang saya gunakan.
Alat :
Pisau , toples , talenan , timbangan gram
Bahan :
Kulit buah naga merah (150 gram), gula merah (50 gram), air (500 ml)
Berikut cara pembuatan ekoenzimnya :
1. Siapkan toples dengan ukuran 1 liter.
2. Potong kulit buah naga sebanyak 150 gram menjadi bagian lebih kecil.
3. Irislah gula merah sebanyak 50 gram.
4. Lalu masukan air sebanyak 500 ml.