Lihat ke Halaman Asli

Kartu Kredit Sudah Disita Israel, Tapi Ada yang Menggunakannya untuk Belanja!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_166721" align="alignleft" width="250" caption="(Sumber: Google)"][/caption] Sebetulnya saya mau coba menuliskan masalah rekaman video yang dimodifikasi oleh Israel, tapi saya tunda dulu karena ada berita menarik tanggal 14 Juni 2010 atau Tammuz 2, 5770 dari Haaretz.com yang merupakan edisi online dari harian Haaretz di Israel dengan judul Italian flotilla journalist: My credit card was used after IDF confiscated it yang artinya secara bebas adalah Jurnalis Flotilla Asal Itali: Kartu kredit saya digunakan orang lain setelah disita Angkatan Pertahanan Israel. Geli gak seehhh.. !? Tahu kan bahwa Israel menyita semua bawaan milik penumpang Freedom Flotilla termasuk bukti identitas dan kartu kredit. Jadi mereka hanya membawa pakaian yang melekat di badan mereka ketika dikeluarkan dari Israel. Begini isi beritanya Manolo Luppichini, wartawan yang bekerja di televisi Itali RAI-3 dan channel TV Itali-Swiss, naik di kapal Sfintoni-8000 yang merupakan salah satu kapal terkecil dari ke-6 kapal di rombongan Freedom Flotilla. Tidak ada korban yang ditembak di kapal itu ketika diserang oleh pasukan Israel tetapi ada 2 orang yang terluka oleh senjata penyetrum (stun [taser] guns. Setelah Angkatan Laut Israel mengambil alih kapal, tentara mencari semua penumpang yang ada dan menyita segala sesuatu yang mereka temui termasuk 2 kamera, microphone, stand dan perlengkapan lainnya dari saya dan rekan photographer saya. Bukan itu saja, mereka juga mengambil dompet, passport dan tas saya dan semua barang pribadi diatas kapal. Kemudian, bersama para aktivis lain, Luppichini dibawa ke pelabuhan Ashdod dan dipindahkan ke penjara terpadu Be'er Sheva dimana dia menerima formulir yang mengatakan bahwa passportnya sudah disita. Pada tanggal 2 Juni, dia dibawa ke otoritas imigrasi dan dideportasi keesokan harinya. Sekalipun dia sudah menunjukkan dokumen yang membuktikan bahwa passportnya telah disita Israel, dia dideportasi tanpa menerima properti atau identitas nya yang telah disita. Beberapa hari yang lalu, Luppichini menemukan adanya transaksi pembelian yang menggunakan kartu kreditnya yang telah disita Israel, ketika dia masih ditahanan Be'er Sheva dan setelah kembali ke Italy. Transaksi pertama dilakukan melalui mesin penjual otomatis di Tel Aviv dengan nilai sekitar NIS 10 pada tanggal 2 Juni 2010. Transaksi kedua merupakan pembelian di pasar Gedera Village sebesar NIS 240 ketika Luppichini sudah berada di Bologna Italia. Secara jumlah sih tidak besar, begitu kata Luppichini "dan lagi pula kartu kredit itu adalah jenis rechargeable dan memiliki batas sebesar 80 Euro". Tapi secara prinsip, itu adalah tindakan pencurian Luppichini telah menulis surat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Shimon Peres, Menteri pertahanan dan luar negeri dan Duta Besar Israel dan Konsul di Italia tentang masalah ini. DIa ingin tahu siapa yang menggunakan kartu kreditnya, kenapa dan bagaimana bisa terjadi. Dia juga menuntut pengembalian segera semua perlengkapannya yang disita. Jurubicara Angkatan Pertahanan Israel merilis pernyataan bahwa semua barang pribadi penumpang Flotilla sudah diangkat ke pesawat Turki ketika mereka dibawa keluar dari Israel. Semua media magnetis disita untuk alasan keamanan dan Angkatan Pertahanan Israel sedang mempertimbangkan apakah media magnetik tersebut akan dikembalikan. Jika Kementrian Luar Negeri dan penyelidikan polisi mengarah pada kecurigaan bahwa seseorang telah mencuri kartu kredit Luppichini itu, maka masalah ini akan ditangani dengan seksama. Risiko lain jika bukti identitas penumpang Freedom Flotilla tidak dikembalikan. Sebetulnya ada lagi masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, yaitu penggunaan identitas para penumpang Freedom Flotilla untuk tujuan-tujuan yang tidak syah. Masih ingat tidak kasus pembunuhan salah satu pimpinan hamas, Mahmoud al mahhouh di Dubai yang dilakukan oleh anggota Mossad, dinas rahasia Israel ? Peristiwa itu membuat marah Pemerintahan Australia. Kenapa ? Karena agen rahasia itu menggunakan passpor palsu atas nama warga negara Audtralia. Maklum Uni Emirat Arab tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel jadi tidak memperbolehkan orang masuk Uni Emirat Arab kalau menggunakan passport Israel. Silahkan klik link http://www.theage.com.au/national/israel-responsible-for-faking-passports-20100524-w59w.html yang saya dapat dari komentar sahabat Sapri Pamulu di tulisan sahabat Mukti Ali berjudul Agen Rahasia Israel Mossad payah !!! Penutup Kita doakan saja semoga semua yang disita Israel segera dikembalikan utuh seperti sediakala, termasuk tentunya isi rekaman foto dan video yang ada diperalatan semua penumpang Freedom Flotilla agar bisa digunakan untuk rekonstruksi yang lengkap peristiwa serangan Israel terhadap rombongan kapal kemanusiaan Freedom Flotilla. Salam Kompasiana (We don’t have to be a nazi or a revisionist or a Jew-hater to be critical of Israel) Sumber: http://www.haaretz.com/print-edition/news/italian-flotilla-journalist-my-credit-card-was-used-after-idf-confiscated-it-1.295493 Jangan lupa baca :

  1. Ada Video Flotilla (1 Jam) Yang Lolos Dari Israel !
  2. Respon Dr Huwaida Arraf Terhadap Israel (1)
  3. Israel Menemukan Senjata Sangat Berbahaya di Kapal Mavi Marmara!
  4. Rachel Corrie Tewas Mengenaskan Karena Buldozer Israel
  5. Pernah Adakah Pembersihan Etnik Palestina !?
  6. Propaganda Negatif Terhadap Israel !?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline