Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin Kita Naif ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mungkin sebagian dari Anda mengenal band Naif dengan penyanyinya David. Band ini mengusung lagu-lagu yang agak berbau 80an. Tapi kita tidak sedang berbicara mengenai Band tersebut.

Kita berbicara tentang naif nya pemimpin negeri ini. Paling tidak, menurut versi subyektif saya.

Sebetulnya ada beberapa contoh yang menggambarkan betapa naif nya pemimpin negeri ini, tapi saya hanya menuliskan yang benar-benar teringat dengan jelas di kepala saya, yautu:


  • Ingat kasus Century ? terlepas dari adanya kasus kriminal / korupsi atau tidak, menurut saya Bank Indonesia sangat naif sekali karena menghitung besarnya nilai uang yang harus dipasok kepada Bank Century hanya berdasarkan pada Laporan Keuangan.
Kenapa naif ? karena kalau sudah jelas ada indikasi kriminal oleh pemilik Century maka apa yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan pasti sudah tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Bisa saja Laporan Keuangan itu memang benar menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya tetapi terjadi "pencurian" terhadap aset keuangan Bank Century.

Atau, bisa saja Laporan Keuangan tersebut memang sudah direkayasa sejak awalnya sehingga memang tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Dampaknya, ternyata dana yang dibutuhkan bukan 1 triliunan tapi enam triliunan. Malah saya sempat membaca di suatu media kalau dana yang sesungguhnya dibutuhkan adalah sekitar 7 triliunan.


  • Presiden selalu menyatakan akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan yang diawali penyidikan oleh Kepolisan terhadap Chandra & Bibit.
Presiden selalu meminta informasi pada Kapolri. Dalam situasi normal, hal itu sangat tepat.

Naifnya dimana ? Yaitu ketika sebagian masyarakat melihat bahwa Kepolisian tidak bisa dipercaya dalam konteks Chandra dan Bibit, tetapi Presiden kita dengan kepolosannya mematuhi prosedur, tetap mengandalkan informasi-informasi dari Kepolisian.

Akibat kepolosannya, Presiden tidak memahami ketidakwajaran yang mengawali penyidikan dan ketidakwajaran yang terjadi pada saat proses penyidikan. Padahal, ketidakwajaran itulah yang dilihat oleh kebanyakan masyarakat negeri ini.

Dampaknya, nama baik Presiden jatuh dimata sebagian rakyat negeri in..


Mungkin sementara itu dulu contoh yang bisa saya tuliskan. Atau Anda mempunyai contoh ke-naif-an lain dari pemimpin negeri ini ? termasuk menteri, gubernur, bupati dan lainnya?

Salam Kompasiana,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline