Lihat ke Halaman Asli

Bunga Arista Rahayu

Mahasiswa/Universitas Mercu Buana

Diskursus "Teodisi dan Kejahatan"

Diperbarui: 18 November 2022   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Nama                                    : Bunga Arista Rahayu

NIM                                       : 42321010028

Jurusan                                 : DKV

Mata Kuliah                        : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dosen Pengampu            : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Universitas Mercu Buana

Istilah teodisi pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Jerman Gottfried Leibniz. Dia memperkenalkan mereka dalam sebuah buku berjudul Essais sur la Thodice Bonte de Dieu, la Libert de l'homme et l'origine du mal atau Theodicy: Essays on the Goodness of God, Human Freedom and the Authentic Nature of Satan. Dalam karya ini diberikan penjelasan bahwa kebaikan Tuhan tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa ada banyak jenis kejahatan di dunia. Kejahatan tetap ada, namun dunia tetap layak untuk ditinggali karena keindahan dan kesenangannya.

dokpri

Siapakah Gottfried Leibniz?

Leibniz memperkenalkan istilah "Theodicy" pada tahun 1710 dalam sebuah buku dengan judul yang sama. Tujuan beliau menulis dan menyajikan konsep teologi adalah untuk membela kemahakuasaan dan kebaikan Tuhan melampaui penderitaan. Dia membaginya menjadi dua bagian, Tuhan dan manusia, dan memberi kita konsep yang jelas.

Leibniz membagi sifat Tuhan menjadi tiga bagian: rasional, mau, dan mahakuasa. Sifat akal berhubungan dengan sifat cerdas Tuhan. Hakikat kehendak berkaitan dengan tujuan Allah untuk semua tindakan demi kebaikan saja. Di sisi lain, sifat mahakuasa berkaitan dengan kemampuan Tuhan untuk mewujudkan sesuatu. Sifat ketuhanan ini dibangun oleh Leibniz sebagai keselarasan dengan kehendak bebas manusia, yang seringkali berujung pada kejahatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline