Lihat ke Halaman Asli

Bunga NurIchsani

Mahasiswa aktivis

Terpuruk Tanpa Memperburuk: Simak Tafsir QS. Al-Insyiroh : 5-6 Menguatkan Peregangan Iman

Diperbarui: 5 Juni 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terpuruk Tanpa Memperburuk : Tafsir Al Insyiroh Menguatkan Peregangan Iman

Terpuruk ? Bolehkah se terpuruk itu? Sampai menganggap dirinya terburuk? Bahkan sampai memperburuk keadaan?
Tidakk kawan. Jangan salah memaknainya yaaa!

Seseorang yang penuh keterpurukan biasanya menunjukkan beberapa ciri khas baik dalam perilaku maupun dalam kondisi mental dan emosionalnya, yaitu :

1. Emosi yang Tidak Stabil :
   - Mereka mungkin sering merasa sedih, putus asa, atau tertekan.
   - Perasaan cemas dan khawatir bisa menjadi dominan, sering kali tanpa alasan yang jelas.
   - Kemarahan atau frustrasi juga bisa muncul, baik diarahkan kepada diri sendiri maupun orang lain.

2.  Menarik Diri dari Sosial :
   - Mereka cenderung menghindari interaksi sosial dan kegiatan yang sebelumnya dinikmati.
   - Mungkin lebih banyak menghabiskan waktu sendiri dan merasa sulit untuk berbicara dengan teman atau keluarga.

3. Kehilangan Minat dan Motivasi:
   - Kehilangan minat pada hobi, pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari yang biasanya membawa kebahagiaan.
   - Sulit untuk menemukan motivasi untuk melakukan tugas-tugas harian atau mengejar tujuan.

Seseorang yang berada dalam kondisi keterpurukan memerlukan dukungan dan perhatian, baik dari orang-orang terdekat maupun profesional. Mengenali tanda-tanda ini bisa menjadi langkah pertama untuk memberikan bantuan yang diperlukan dan mendorong mereka menuju pemulihan.

Dalam QS. Al Insyiroh merupakan pokok pembahasan hal ini. Berikut FirmanNya dalam surat al-Insyirah ayat 5-6:

,
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Tafsir surah al-Insyirah ayat 5-6
Menurut Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah, banyak ulama tafsir memahami arti () ma'a dalam ayat di atas yang arti harfiahnya adalah bersama dipahami oleh sementara ulama dalam arti sesudah. Pakar tafsir az-Zamakhsyari menjelaskan bahwa penggunaan kata bersama walaupun maksudnya sesudah adalah untuk menggambarkan betapa dekat dan singkatnya waktu antara kehadiran kemudahan dengan kesulitan yang sedang dialami.

Singkatnya Menurut Penafsiran Hamka, ketika redaksi tersebut di ulang sebanyak dua kali, ini menandakan bahwa kemudahan yang datang setelah kesulitan itu benar-benar pasti adanya. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat yang lain,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline