[PROMOSI KESEHATAN DI TATANAN RUMAH TANGGA]
Semarang - 25 November 2023, Sejumlah mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang telah melakukan promosi kesehatan dengan tema "Peningkatan Status Gizi Balita Stunting" di Kampung Tambaklorok RW 15, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Tambaklorok merupakan kampung nelayan yang sebagian besar penduduknya berpencaharian sebagai nelayan. Meskipun kampung tersebut merupakan penghasil protein tinggi, namun permasalahan stunting masih menjadi perhatian utama oleh beberapa pihak kesehatan terkait.
Adanya promosi kesehatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemenuhan asupan gizi pada balita. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu ketua RW 15, tiga ibu kader kesehatan, dan enam ibu rumah tangga beserta anaknya yang mengalami stunting sebagai sasaran utama. Adapun serangkaian kegiatan meliputi edukasi stunting, isi piringku, dan PMT; demonstrasi pengolahan pemberian makan tambahan (PMT) yang memanfaatkan kekayaan laut setempat; serta pembagian PMT. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Yuni Prima selaku Ibu ketua RW 15 dan Rinda Nur Farida selaku perwakilan mahasiswa.
Kegiatan pertama berupa edukasi stunting meliputi penyebab, faktor risiko, dampak, cara pencegahan, dan penanggulangannya yang disampaikan oleh Rinda Nur Farida kemudian dilanjut dengan edukasi isi piringku menggunakan alat peraga isi piringku untuk balita usia 2-5 tahun. Selain itu, dilakukan pembagian kalender "Nutri Menu" yang berisi rekomendasi menu makanan sehat sehari-hari.
Kegiatan selanjutnya berupa demonstrasi pengolahan nugget berbahan dasar ikan kembung oleh Zahrotul Lailiyah dan Bunga Kurniasari. Namun sebelum demonstrasi dimulai, para ibu mendapat edukasi tentang PMT dan manfaatnya oleh Shafiyyah Thayib. Salah satu pengolahan PMT yang bisa dimanfaatkan di Kampung Tambaklorok adalah olahan nugget ikan kembung. Ikan kembung merupakan hasil lokal yang memiliki banyak kandungan dan manfaat, antara lain omega 3 dan protein yang baik untuk tumbuh kembang balita secara optimal. Selama sesi demonstrasi berlangsung, para ibu sangat antusias dalam memperhatikan dan bertanya terkait langkah-langkah pembuatan nugget. Demonstrasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengolah hasil tangkapan ikan sebagai makanan tambahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi balita.
Sembari menunggu kukusan nugget matang, setiap mahasiswa melakukan pendekatan individu kepada dua orang ibu. Pendekatan individu dilakukan oleh Moudy Putri Perdana, Shafiyyah Thayib, Zahrotul Lailiyah, dan Bunga Kurniasari. Hal ini dilakukan meskipun para ibu memiliki permasalahan yang sama, tetapi mereka memiliki perbedaan baik dari faktor keluarga maupun faktor lingkungan.