Lihat ke Halaman Asli

Bunda Vivin

Guru TK Marsudirini Surakarta

"Si Rakus" Menjadikan Saya Guru TK yang Berdaya

Diperbarui: 8 Maret 2022   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun PJJ anak-anak TK Marsudirini Surakarta tetap asyik dengan bermain "Si Rakus"

Si Rakus

Tidak mau hanya menjadi perempuan biasa saja, Vivin yang berprofesi sebagai guru TK Marsudirini Surakarta dan ibu rumah tangga ingin menjadi perempuan berdaya, lebih dari yang biasa. Bagi Vivin, menjadi berdaya itu artinya menebar manfaat, bahkan mampu menjadi saluran berkat bagi siapapun yang dijumpai. Perempuan yang berdaya mampu melihat situasi dan kondisi. Memilih strategi belajar yang tepat bagi anak didik adalah sebuah tantangan, seperti halnya saat hendak mengenalkan konsep logis matematis (literasi numerasi) pada anak didik. Guru pembelajar pasti berupaya bagaimana menyampaikan materi dengan baik kepada anak didiknya.

Kisah "Si Rakus" adalah strategi yang dipakai Vivin untuk mengenalkan konsep simbol lebih besar dan lebih kecil (> dan <). Pemilihan strategi ini tidak menyimpang dari prinsip-prinsip dan karakteristik anak TK, yakni belajar melalui bermain yang bermakna. Beberapa orang tua (bahkan beberapa guru TK juga) kesulitan mengenalkan konsep ini. Kisah "Si Rakus" ini dapat membantu orang tua, bahkan pendidik PAUD untuk memberikan pemahaman konsep simbol lebih besar dan lebih kecil (> dan <). "Si Rakus" adalah karakter yang dibuat oleh Vivin yang menyerupai mulut binatang buaya yang menganga. Vivin membuat alat permainan edukatif (APE) ini dari bahan yang sangat sederhana, yakni dua bilah stik es krim yang lurus panjang. Dua stik es krim ini direkatkan pada salah satu ujungnya. Untuk menambahkan kesan "rakus" maka Vivin menambah gambar gigi-geligi pada stik es krim dan menambahkan gambar kelopak mata yang terbuka lebar, seakan mencari mangsa.

"Si Rakus" ini senang berada di antara dua kumpulan benda, dan selalu membuka mulutnya pada kumpulan benda yang jumlah lebih banyak. Agar tahu mana yang lebih banyak maka teman-teman harus mengawali dengan menghitung masing-masing kumpulan, lalu mengamatinya, manakah kumpulan benda yang lebih banyak jumlahnya. Setelah itu tinggal meletakkan simbol dengan mulut terbuka menghadap benda yang lebih banyak. Anak-anak senang belajar dengan strategi alat permainan edukatif "Si Rakus" ini. "Mulut menganga lebar pada kumpulan benda yang jumlahnya besar" demikian konsep membandingkan dan mengenal simbol > dan <, tidak akan mereka lupakan.

Alat Permainan Edukatif "Si Rakus"

Tidak harus melakukan sesuatu yang spektakuler. APE "Si Rakus" yang sangat sederhana namun mampu membuat Vivin menjadi perempuan yang berdaya, meletakkan pondasi literasi numerasi pada anak usia dini. Dilansir dari website resmi UN Woman, tema Hari Perempuan Internasioal tahun 2022 ini yaitu: "Gender Equality today for a sustainable tomorrow" yang berarti "Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan". Sekecil apapun nyala lilin, akan tetap menyinari kegelapan. Vivin mengajak para pendidik PAUD/TK lainnya untuk terus menggali strategi pembelajaran yang mampu menarik minat anak untuk belajar, demi masa depan yang berkelanjutan. Selamat memperingati Hari Perempuan Internasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline