Lihat ke Halaman Asli

Lagi, Penipuan via Hp

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama malang melintang di Kompasiana sebagai silent reader, tangan ini rasanya gatal pingin nulis tentang banyak hal,tapi apalah daya,ide -ide itu hanya 'berkeliaran' di otak tanpa mampu mengeluarkannya*hehe,lebai*. Tetapi pengalaman kemarin ini rasanya sayang sekali,dan akan sangat mengganjal di dada kalau tidak saya ceritakan. Sebenarnya model penipuan via Hp bukan barang baru lagi,tapi tak apalah, ini akan menjadi pengalaman sekaligus pelajaran untuk diri saya sendiri dan mudah-mudahan berguna bagi teman-teman pembaca semua.
Kejadiannya terjadi kemarin sore(22/11), pada saat itu saya sedang siap-siap untuk pergi pengajian rutin ibu-ibu komplek,tiba -tiba ada sms masuk di hp saya,begity ku buka,ternyata sms dari suami yang kebetulan ada di luar daerah, beliau bilang kalau sedang ada di ruang tunggu bandara bersiap-siap mau take off ke Makassar, ya udah ku balas saja, "ya,hati-hati ya beib,jangan lupa do'a"*hehe,resep romantis *. Nah , selesai ku klik send, ku lanjutkan lagi acara siap - siapnya, maklum perempuan kan suka ribet kalau mau bepergian *padahal saya orangnya suka yang simpel -simpel lhoo*. Tiba- tiba hp berbunyi lagi,tapi kali ini bukan sms melainkan panggilan masuk dari nomor baru. Begitu saya bilang "hallo", si penelepon nyapa pake Assalamualaikum, ya ku jawab lagi dengan Waalaikumsalam, si penelepon itu memberi kabar kalau suami saya baru saja mengalami kecelakaan,dan dalam keadaan kritis,*saat itu saya sadar kalau si penelepon itu adalah penipu,tapi saya masih kalem, saya tanya "sekarang suami saya ada di mana?", dia jawab,"ada di kantor polisi".*helloow,orang sudah kritis kok di kantor polisi,semakin membuatku yakin kalau dia memang penipu* . Sebenarnya ingin juga ku kerjai si penipu itu,tapi karena sudah buru-buru, makanya ku jawab seadanya, "trus saya harus kemana dan kantor polisi nya dimana?", eeh...dia malah menjawab"sampeyan ki piye to mbaak?"*dengan nada yang sudah mulai terbata-bata* dan akhirnya dia menutup telepon tanpa babibu lagi. Karena saya belum puas ngerjai dia,saya tulis sms *sambil jalan ke tempat pengajian,hehe* ,saya bilang"pak,kalau mau nipu jangan tanggung-tanggung!!" ,tapi tak ada balasan dari penipu itu, mungkin dia lagi mengumpat di sana, kecewa karena tidak berhasil,haha...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline