Lihat ke Halaman Asli

Wanita Pengusaha, Ramaikan Pilkada Dumai

Diperbarui: 3 Agustus 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Calon Wakil Walikota Dumai"][/caption]

 

Siapakah Yanti Komalasari?

 

Inilah selayang pandang latar belakang Calon wakil walikota Dumai yang disebut-sebut akan mendampingi Dr.Muhammad Ikhsan, MSc -calon walikota Dumai seorag Doktor lulusan Amerika.

Yanti dikenal sebagai seorang wanita Pengusaha. Sudah dua periode dipercaya untuk menjabat ketua IWAPI Dumai- Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia.

Anak ke-6 dari 7 bersaudara, pasangan H.Hasan Ahmad dan Hj. Rukiah (Alm) ini lahir di kota Dumai, 9 Desember 1972. Dibesarkan di lingkungan keluarga pengusaha, di mana ayahnya seorang saudagar minyak di Pelabuhan Dumai dan Ibunya yang giat menjalankan bisnis/usaha rumah tangga. Ibunya sejak dulu sangat aktif berwirausaha. Mulai dari menjual makanan, kue-kue dan es, sampai berdagang pakaian di lingkungan ibu-ibu wirid majelis taklim. Usaha sang ibu sebenarnya dijalankan dari rumah, beralamat di Jl. Tenaga gg. Tenaga No.51. Namun warga masyarakat Kec. Dumai Kota mengenal baik sang Ibu dengan kedermawanan dan ketaatannya menjalankan agama. Kebiasaannya berpuasa senin dan kamis, shalat duha dan rajin mengaji terus diteladani sang anak, Yanti Komalasari sampai sekarang. Pengaruh dan sifat-sifat terpuji dari sang ibu inilah yang begitu mmbekas, memberikan inspirasi, dorongan dan semangat bekerja pada diri Yanti Komalasri, sehingga kepergian sang ibu pada tahun 2001 menjadi kenangan yang sangat mendalam baginya.

Riwayat pendidikan Yanti diawali dari SD 018 (sekarang menjadi SD Binsus), kemudian SMP 1 Pattimura dan SMA 1 Bukit Jin, Kota Dumai. Sudah menjadi adat tradisi masyarakat melayu, bahwa seorang anak gadis selalu di rumah, seakan menjadi tantangan tersendiri baginya untuk bisa melanjutkan cita-cita meneruskan pendidikan ke Universitas ternama di Jawa. Yanti terus berusaha meyakinkan orang tuanya, namun sang Ayah selalu membatasi, hanya diizinkan paling jauh ke kota Pekanbaru atau Padang, Sumatera Barat.

Sifat pantang menyerah dan terus beusaha, akhirnya melalui pendekatan yang bijak dari sang Ibu, Yanti muda berhasil mendapat izin melanjutkan pendidikannya ke Akademi Perbankan dan diteruskan sampai selesai pada tahun 1998 menjadi sarjana ekonomi di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung.

Pada saat situasi politik diwarnai pergolakan Reformasi, menyebabkan semakin sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan setelah selesai kuliah. Sudah banyak lamarannya ditolak, berkali-kali gagal tes CPNS dan cita-citanya bekerja di Bank Riau seakan tidak pernah ada harapan. Maka Yanti memutuskan untuk menjadi pebisnis saja. Diawali dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan milik saudaranya, abang kandungnya yang bernama Khairul. Tidak berapa lama Yanti mencoba untuk memimpin usaha sendiri dengan mendirikan CV. Patra Komala, terinspirasi nama jalan di Bandung yang dilaluinya setiap hari ketika kuliah dulu. Tantangan baru dihadapi Yanti pada tahun 2001 ketika seorang teman mengajaknya membuat kontrak kerjasama dengan perusahaan RU II Pertamina. Akhirnya perusahaannya berubah menjadi PT (Perseroan Terbatas).

Kemampuannya menjalankan perushaan mendapat apresiasi dari sang ayah, sehingga perusahaan milik ayahnya dipercayakan pula kepada Yanti. Demikianlah akhirnya bisnis yang dijalankannya semakin besar dan berkembang. Saat ini ada banyak bidang usaha dibawah kendali perusahaan Yanti Komalasari, seperti supplier minyak, makanan ke kapal-kapal, transportasi darat dan laut, SPBU, property dan laundry.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline