Lihat ke Halaman Asli

Jangan – jangan Kita adalah Binatang

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka bilang ada kupu-kupu ada tamu

Aku baru tahu itu karena satu hal

Yaitu kupu-kupu hadir seperti tak terduga

Membawa lukisan keindahan secara tiba-tiba

Melalui kepak sayap yang kerlip

Kupu-kupu hadir merobek senyap

Mengguncang rasa sepi yang amat

Rasa geram yang memuncak

Ia hadir bagaikan tamu itu sendiri

------

Lalu menjelmalah para koruptor itu

Menjadi anjing-anjing penjaga rumah

Nan mewah dan megah bak istana

Menyalak-nyalak keras menakutkan

Entah karena laparatau takut

Atau campuran keduanya

Yang jelas anjing itu gelisah

Oleh kedatangan setiap tamu

-----

Wanita cantik itu menamainya sendiri rembulan

Dan lelakinya sebagai matahari

Setiap perselingkuhan semacam gerhana

Mempertemukan dua hal yang seharusnya tak boleh terjadi

Namun tak lama setelah gerhana

Bulan perayu itu menjelma kalajengking

Senyumnya tak lagi indah

Yang ada hanyalah racun berbisa

-----

Zaman telah berputar mengiringi roda nasib

Algojo pun bisa masuk menjadi pesakitan

Fir’aun bisa terketuk hatinya

Menjelma Musa terdesak di pinggir lautan

Serigala pemangsa darah bisa tak berdaya

Seperti ikan di lapak pedagang di pasar

Siap dipepes atau dibakar

Tetapi ia mulia karena keberaniannya berlaku jujur

----

April 2013, 02

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline