Lihat ke Halaman Asli

Bunda Hafidz

Pemerhati anak

Tentang Rindu

Diperbarui: 30 Agustus 2024   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepi ini paling pedih 

Laksana belati menghujam berkali-kali 

Tetes tangis jatuh yang menderu dalam ruang dan waktu

Menjelma malam yang paling sendu

Bagaimana membuang rasa rindu yang terus bergemuruh

Gemericiknya memenuhi jantung hatiku

Mengalir deras bagai aliran sungai

Merajai jiwaku tanpa usai

Mentari pagi tak mampu meredam rindu hatiku yang begulung-gulung

Menggapai sosok-sosok wajah tampan dan jelita.

Tak tergapai dengan lenganku untuk sebuah pelukan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline