Lihat ke Halaman Asli

ENI Rahayu

Blogger, content writer

Mengasah Skill Merajut bersama Komunitas Rajut Malang

Diperbarui: 15 April 2021   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Tahun ini adalah Ramadan ketiga tanpa mama mertua. Saya yang tinggal bersama mertua senang sekali karena setiap bulan puasa ada momen bikin kue bersama. Tetapi sejak sakit stroke mama tidak bisa lagi melakukan aktivitas seperti biasa.

Biasanya kami bikin kue bersama pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Mama bikin kue kacang dan semprit yang banyak. Bisa sampai seminggu bikin kue terus, dari pagi sampai siang karena sore harus memasak untuk buka puasa.

"Bikin banyak sekalian, Nduk. Nanti kalau adik-adiknya bapakmu datang bisa nyicipin kue mama." Kata Mama bersemangat saat membuat kue.

Mama juga selalu menyisihkan kue untuk dibawa pulang anak-anaknya saat mudik. Anak mama ada enam, hanya suami saya yang tinggal bersama beliau. Kelima putrinya ikut suami semua, ada yang ke Yogyakarta, Surabaya, Gorontalo, dan Malang.

Nah, tahun ini saya sudah tidak bisa mengasah skill untuk membuat kue lebaran bersama Mama. Jadi, saya putuskan untuk mengasah skill lainnya yang lebih mudah dan murah.

Selain mengasah skill menulis dengan mengikuti challenge, saya juga mengasah keterampilan lain yang saya gemari yaitu merajut.

Manfaat Merajut

Sebenarnya sejak SD saya sudah tertarik dengan merajut.  Karena ada tetangga saja yang setiap hari merajut di depan rumah. Bikin taplak meja, baju bayi, topi bayi, tas, dan lain-lain.

Sayangnya saat itu saya sempat belajar bikin rantai dan tusuk tunggal aja. Alhasil saya cuma bisa bikin scrunchi atau kuncir rambut.

Dulu saya nggak tahu kalau merajut itu ada pola yang harus diikuti. Saya pun putus asa karena cuma bisa bikin scrunchi.

Hingga beberapa tahun lalu saya kenal dengan Mbak Dini, pendiri Komunitas Rajut Malang. Waktu itu mbak Dini share info kegiatan belajar merajut di Kayu Tangan-Malang. Itu loh deket Kampung Heritage. Dari kegiatan tersebut saya tahu kalau merajut itu ada polanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline