Kopi identik dengan laki-laki karena biasanya kopi adalah pasangannya rokok. Itu dulu, sekarang penikmat kopi dari kalangan perempuan juga banyak. Bukan berarti perempuan harus merokok tho?
Saya sendiri bukan penikmat kopi, tapi selalu tertarik dengan kopi. Entahlah, mungkin karena tak terbiasa minum kopi ataukah karena memang saya alergi. Ssetelah minum kopi ada hal aneh yang saya rasakan, seperti mual, pusing, dan kembung. Apakah kemudian saya tidak mau mencicipi kopi?
Tergantung, kalau di rumah saya ngga pernah ngopi. Tapi jika ada yang menyodori kopi yang asing bagi saya, ya oke-oke saja akan saya seruput sampai tandas. Efeknya? Seperti biasa yang saya rasakan. Hahaha
Lantas, ketika di tempat tinggal saya ada Festival Malang Sejuta Kopi, apakah saya akan membiarkannya berlalu begitu saja? Oh tentu saja tidak, meskipun saya tahu beragam konsekuensi yang harus saya tanggung. Sayang sekali jika harus melewatkan begitu saja destinasi wisata baru di kota pendidikan ini, Malang Sejuta Kopi.
Sepertinya misi event ini berhasil, yaitu mengenalkan kopi kepada orang seperti saya yang tidak tahu-menahu soal kopi. Saya yang hampir tidak pernah masuk ke kedai kopi, akhirnya terpancing juga oleh keberadaan kopi gratis. Ya, 40 kedai yang terdaftar dalam kegiatan Malang Sejuta Kopi akan menyediakan 20 cup per harinya serta memberikan edukasi konsumsi kopi sehat kepada pengunjung yang tertarik.
Java Dancer Coffee Malang
Salah satu peserta dalam event Malang Sejuta Kopi adalah Java Dancer Coffee. Kafe yang berdiri sejak Desember 2008 ini awalnya berada di Jl.Kahuripan-Malang. Sedangkan Java Dancer Coffee di Jl. Jakarta-Malang adalah cabang kedua yang dibuka pada tahun 2016.
Memiliki 35 pegawai secara keseluruhan, Java Dancer Coffee berusaha memberikan layanan maksimal dan memiliki Standar Operasional Prosedur dalam penyajian makanan dan minuman. Hal ini untuk menjaga kualitas hidangan sehingga sesuai standar. Semua makanan dan minuman yang disajikan diolah sendiri sehingga memberikan kesan homemade dan memiliki ciri khas.
Kafe ini banyak dikunjungi pegawai kantor yang sekedar ngobrol sambil ngopi, bertemu klien, ataupun makan siang bersama kolega. Kisaran harga mulai Rp18000 hingga Rp100.000 membuat Java Dancer Coffee terkesan elit. Namun begitu, ada juga beberapa mahasiswa yang mampir karena tempatnya yang nyaman untuk berdiskusi.
Terdiri dari dua lantai, Java Dancer Coffee membagi ruangan menjadi beberapa tempat. Untuk coffee lovers yang merokok bisa di lantai atas, sedangan di bawah bebas asap rokok. Tapi jikalau di bawah ingin merokok sambil ngopi maka akan diarahan ke bangku taman. Ada juga ruangan colonial yaitu private room yang dapat digunakan untuk meeting dan sejenisnya.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Java Dancer Coffee perhatikan jam berkunjungnya ya. Kafe ini buka mulai pukul 8.30 WIB dan tutup pukul 24.00 WIB saat weekday atau pukul 22.30 saat weekend. Java Dancer Coffee di Jl. Jakarta, Malang ini berkonsep resto and coffee shop sehingga variasi menu makanan lebih banyak, misalnya menu western dan cemilan.