Apakah Anda pernah kehabisan ide saat menulis? Bingung mau nulis apa dan merasa nggak punya bahan buat tulisan? Disinilah manfaatnya gabung dengan komunitas menulis. Sebagai blogger saya merasakan banyak manfaat saat tergabung dalam komunitas blogger. Salah satunya tergabung dalam Bolang alias Blogger Kompasiana Malang .
Minggu, 25 Februari 2018, Bolang Kompasiana mengadakan acara bertajuk "Yuk! Menginap Semalam di Hostel Wood-Lot bersama Bolang. Dihadiri beberapa blogger dari Malang, Kediri, dan Jakarta, saya yang baru pertama kali menghadiri acara Bolang sangat antusias dan ketagihan. Semoga akan ada acara lagi yang serupa, hihihi.
Apalagi jika harus menginap di hostel yang saya sendiri belum pernah merasakannya, bahkan konsepnya seperti apa saya nggak tahu. Beruntung saya sudah resignsehingga bisa ikutan acara ini. Penasaran dengan Wood-Lot Hostel, homestaybaru di kota Malang, tak mungkin dong saya biarkan berlalu begitu saja.
Agenda acara dari Bolang tidak terlalu padat sehingga saya bisa mengeksplorasi Wood-Lot Hostel dengan waktu yang lebih dari cukup sebelum acara "ngobrol bareng owner"nya.
Hostel Keren dan Homey
Setidaknya itulah yang saya rasakan saat pertama kali membuka pintu masuk Wood-Lot Hostel, yang terletak di Jl. MGR Sugiyopranoto No.3, Kota Malang. Tempatnya bersih dan nyaman, saya pun penasaran dan interview tipis-tipis pada receptionistnya, mbak Della.
Akhirnya saya mendapatkan sedikit informasi jika Wood-Lot Hostel terdiri dari tiga lantai. Lantai ketiga yang akan Bolang tempati, rencananya akan dikhususkan untuk pengunjung wanita sedangkan lantai kedua mixalias campur antara cowok dan cewek.
Awalnya saya tidak bisa membayangkan saat Mbak Della bilang kalau nggak ada kamar dan tempat tidur dipisahkan oleh lorong dan kelambu saja. Wow, pengalaman baru nih buat saya yang biasanya menginap di hotel. Apalagi setelah si mbak bilang kalau bed berkonsep "kapsul", heuheu... makin semangat donk. Setelah dipersilahkan untuk memakai sandal yang disediakan, mbak Della mengantar saya ke lantai 3.
Benar-benar diperhatikan sekali ya kebersihannya, sehingga tamu harus mengganti alas kaki dengan sandal.
Benar saja, saya langsung jingkrak-jingkrak (dalam hati lho) setelah tahu suasana hostel yang bersih, nyaman, dan homey banget. Serasa di rumah sendiri, eh gak sih...rumahku nggak sebersih Wood-Lot Hostel, Hahaha... Maksudnya tuh nggak berasa sedang ada di penginapan. Kalau biasanya dihotel kan satu kamar besar berisi perabotan nggak penting dan kamar mandi. Di hostel hanya ada tempat tidur, loker untuk menyimpan barang penting, dan kamar mandi.