Lihat ke Halaman Asli

Minions, Gru & Despicable Me : Tentang Instalasi Kesadaran Orang Tua pada Anaknya...

Diperbarui: 27 Juni 2015   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Minion itu bodoh bunda, dia ga bisa bedain mana yang baik ama yang jahat... Tapi kan akhirnya Gru jadi baek... trus di yang ke 2 Gru malah ngelawan penjahat... udah gitu di Minions Scarlettnya kalah..."

Itulah rentetan cletukan dari mulut bungsuku waktu emaknya mbahas film Minions n Despicable me yang katanya ngajarin anak jadi jahat. Sepertinya, apapun yang ditonton, kalo anak sudah aktif fitur critical thinkingnya, dan diakomodasi untuk tumbuh sesuai fitrahnya maka ortu boleh bernapas lega. 

 

Sebab potensi fitrah di nalar anak akan memilah setiap informasi yang masuk ke otaknya. Untuk kemudian hanya melakukan proses simpan-pakai sesuai dengan instalasi belief system di nuraninya. 

Sebagaimana belief system tumbuh di nuraninya, spiritual anak jaga akan mengupayakan koneksi bebas hambatan tanpa batas dengan Sang Pemilik Kebenaran. Sehingga pola pikir dan perilaku anak terjaga di koridor yang kebenaran hakiki.

Insya Allah...

Ortu bisa kapan saja melakukan cek, ricek dan kroscek, demi mengkalibrasi keseluruhan sistem yang tumbuh dinamis. Selama pondasi awal dalam fitrahnya sudah diaktivasi dengan baik, maka proses kalibrasi akan berlangsung tanpa penolakan.

Meski di tingkat ABG ortu ga bisa banyak intervensi, dialog terbuka dan rasa saling percaya akan selalu mengikat anak utk bertanya pada ortu setiap kali ada hal baru yg tidak dimengertinya. Dialog antar saudara kandung juga bisa jadi indikator kondisi alam pikiran mereka. Kedekatan anak dg ortu menjamin mereka bisa berdialog tanpa tedeng aling2 di depan ortu.

So, kalo masih paranoid anak bakal terpapar apapun yang ditakutkan ortu dari sekelilingnya, mungkin ada instalasi yang belum kelar diaktivasi dalam potensi fitrah anak. Atau malah potensi di fitrah orang tua sendiri belum teraktivasi. Banyak lho ortu yg belum kenal2 amat sama potensi fitrahnya.

Jika kondisinya seperti itu, ada baiknya waktu yang dipakai untuk mencemaskan bahaya laten di luaran, digunakan utk menyelesaikan pekerjaan rumah mengaktivasi potensi fitrah, baik yang di dalam diri ortu dan di diri anak, agar segera pari purna. Untuk hidup yang tumbuh semakin baik, dan  anak2 yang tumbuh dalam keberanian karena sadar dan mengenal potensi dirinya dengan baik...

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline