Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Perang Saudara di Mesir

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Benarkah yang terjadi di Mesir adalah ujian untuk Kita umat Islam Sedunia,
Apa bedanya dengan hukuman..??? Jangan2 sebenarnya kita tengah dihukum...

Ini obrolan kami tadi malam...

‪#‎edisiemakgalau‬

A : Seorang sahabat mngingatkn... adlh hukuman jika kesusahanmu mkn mnjauhknmu dariNya, dan adlh ujian jika kesusahanmu itu malah smkn membuatmu mendekat padaNya.

Saya : Entahlah mana yg relevan utk tiap kasus pembantaian umat islam di dunia satu dekade terakhir ini.

B : Sejak turunnya wahyu pertama dan dimulainya penyebaran ajaran Islam, selama 13 tahun Rasulullah SAW dan pengikut2 beliau mengalami penderitaan akibat penindasan kaum kafir Quraish di Makkah. Sebagian pengikut ada yg disiksa. Rasulullah dan bani Hashim dikucilkan. Ketika Rasulullah mencoba berda'wah di kota tetangga Taif, beliau dilempari batu. Akhirnya kaum Quraish bersepakat untuk membunuh Rasulullah. ....dengan pertolongan Allah SWT beliau bersama Abu Bakar Siddik selamat berhijrah ke Yastrib (Madinah). Dari Madinah mulailah era kejayaan Islam yg berlangsung beberapa abad.......Sejarah membuktikan bahwa penderitaan Rasulullah dan pengikut beliau di Makkah bukanlah hukuman.........

Saya : Semoga demikian... Hanya saja saat itu tidak terjadi pembantaian yg dilakukan oleh sesama muslim... Aparat yang tega memuntahkan timah panas ke tubuh pendemo di Mesir apa bukan pemeluk Islam..???

Something is definitely wrong there... So you cant compare this massacre to what happened back then when Rasul received Hijrah order...

C : kalo saya memahami bahwa apa yg dialami para Nabi maupun saudara2 kita skrg, dari yg sekedar dikucilkan sampai diperangi dan direnggut nyawanya, insya Alloh adl ujian utk mengetahui seberapa kuat iman terhadap Sang Pencipta. karena batas iman itu adl mati. dimana hatinya ketika maut menjemput. kadang2 diuji hingga sampai batas itu. kematian, mmpertahankan hidupnya sendiri tanpa boleh melepas iman serta sgl sesuatu yang haq/benar. bagi sebagian dr mereka, akan merasa bangga saat kematian datang, mereka ttp kuat dlm iman dan pendirian. bukankah karena itu juga setiap ada nyawa yg melayang disana, beribu2 org berbondong2 menggotongnya, menyolatinya, mengebumikannya. tanpa rasa takut. semua tumpah kejalan dgn langkah tegas. krn mereka merasa, inilah saudaraku, berhasil mempertahankan aqidah dgn nyawa. syahid, kekasih Alloh. Umat islam diseluruh dunia diuji dgn berbagai ujian yang berbeda. tp intinya sama, pengujian trhadap keimanan, sampai sejauh mana imanmu pd Rabbmu, bagaimana mempertahankannya.

Saya : Hebatnya adalah kalo sudah ada kejadian semacam ini Kita bisa melupakan perbedaan antar aliran Islam di dunia... Semoga kebersatuan ini abadi... Hingga apapun pahamnya (syiah..sunni..salafi..or whatever)... Tidak akan lagi mampu membuat umat tercerai berai meributkan perbedaan...

B : dengan terbunuhnya khalifah Uthman bin Affan bermula pertumpahan darah sesama Muslim untuk menjatuhkan khalifah Ali bin Abu Talib, menantu dan sepupu Rasulullah SAW. Setelah khalifah Ali terbunuh, Mu'awiyah bin Abu Sufyan menyatakan dirinya khalifah dan kemudian mewariskan jabatan itu kepada putranya Yazid. Terlihat bhw pembantaian sesama Muslim terjadi karena perebutan kekuasaan...itu juga yg terjadi di Mesir dll...bedanya mungkin sekarang ada campur tangan luar (kafir)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline