Lihat ke Halaman Asli

In Memoriam Sang Penidur Cinta

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1381215904857921198

Aku selalu menyimpan kenangan dan menyembunyikannya di sebuah tempat  di hatiku. Tapi setelah hari ini, setelah sketsa kematian terpampang jelas dimataku tak ada yang lebih penting selain menuliskannya. Aku tak pernah tahu berapa lama lagi waktu yang tersisa. Yang kutahu adalah sebelum waktu menyeretku kedalam dekapannya aku akan melanjutkan kisah ini.

Sore yang dingin di Rumah Putih.Itulah Pertemuan pertama dengan kakanda Ahyar Anwar, 2003. Pertemuan kedua, tahun 2005. Sebuah senja yang basah di Rumah Putih. Kunjungan kak Ahyar yang kedua kalinya bersama Pak Marko serta beberapa orang teman, dan menuliskan sebait kalimat indah di sampul bukunya “ Menidurkan Cinta “. Kalimat itu berbunyi:

Untuk Isra

Ada lembah yang menyimpan

Kisah dikotamu

Dan gemanya

Selalu sampai dihatiku

Ahyar Anwar

Di sebuah pagi yang lembab.Juni 2013

Aku masih ingat, pagi itu sisa-sisa hujan masih setia menemani kisahku. Anggrek yang berjejer rapi di halaman rumah putih seolah tak berhenti mengeluarkan aroma. Tiba- tiba aku dikejutkan dengan suara ponselku. Sapaan lembut dan berkarakter dari seorang lelaki dibalik telepon .

Sekali lagi……. Sekali lagi….. sekali lagi

aku ingin kembali ke rumah putihmu

menikmati senja,lumut hijau dan taman kecil

bersama secangkirteh yang engkau seduh dengan lentik jarimu

juga garingnya pisang goreng yang kau hidangkan di teras rumah putihmu

itu kalimat terakhir yang kudengar darinya di suatu pagi yang lembab.

Di sebuah malam yang mencekam, 27 Agustus 2013

Sungguh aku tidak percaya ketika sms dari adikku Sri Ulfanita, mengabarkan bahwa Kak Ahyar meninggal. Karena kak Ahyar masih sempat menulis catatan kecil di inboxku, tentang proyek yang akan kami rampungkan Desember mendatang. Dan saat itu kak Ahyardalam kondisi yang sehat.Ya Allah Engkau menyadarkan Hamba bahwa kematian tidak dapat ditunda-tunda. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline