Lihat ke Halaman Asli

Macapat Kehidupan

Diperbarui: 22 Januari 2016   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Macapat"][/caption]Perjalanan hidup manusia niscaya begini
lahir di bumi kemudian mati
ada kemudian tiada lagi
setelah itu bakal ada lagi?

Ini adalah kisah hidup seorang manusia melalui TEMBANG kehidupan
lantunan MACAPAT yang bertutur tentang kiprah seorang insan
diawali dengan hidup bergantung pada ibu di alam kandungan
dan berakhir saat badan terbujur kaku di kuburan
berawal hanya diiringi suara tangisan
berakhir tak membawa apa apa hanya dibalut kain kafan

Awal adalah saat janin MASKUMAMBANG
bergantung mengambang
dalam perut ibunda begitu terlindung
pada saatnya kemudian ditiupkan ruh kehidupan oleh Sang Agung
bersiap menghadapi dunia terang

Hingga waktu telah ditetapkan
dilaluinya selama sembilan bulan
maka MIJIL lah sosok mungil telanjang badan
menangis keras seraya genggam tangan
tuk menanti sang bapak perdengarkan azan

Bayi kecil lucu segala polah sungguh alami
tertawa menangis pipis setiap hari
digendong diayun merangkak sesekali
belajar berjalan dengan KINANTHI

Tibalah masa remaja datang
tubuh bertumbuh pikiran berkembang
lelaki suara membesar berkumis bercambang
si perempuan bulan tlah datang
masa SINOM sungguh indah menantang
sibuk mencari ilmu dan berteriak lantang

Dan musim bunga telah tiba
mekar di hati para remaja
ASMARANDANA menyebar di hati mereka
saling suka dan menebar pesona
saling bercinta memadu asmara
harum mewangi syahdu suasana
walau kadang patah hati berujung lara
seolah dunia runtuh tubuh tertimpa

Duhai ... indahnya pabila dua diri tlah sehati
tertaut GAMBUH sepakat memadu janji
tuk berdua arungi rumah tangga abadi
dalam cinta dan kasih Ilahi

DADANDANGGULA tercukupi rasa
dikelilingi anak-anak manis bergelayut mesra
sungguh nikmat kedamaian keluarga
peluk hangat dan saling canda

Tiada lupa selalu berbagi
atas limpahan rizki yang Ilahi beri
jiwa DURMA harus menginspirasi
bahwa hidup di dunia tiada abadi

Ibadah kepada Gusti tak kan pernah berhenti
amar ma’ruf berbuat baik kian pasti
nahi munkar segala nafsu buruk terkendali
nafsu serakah menumpuk harta hasil korupsi
nafsu berkuasa zalimi hak asasi
nafsu mengumbar biadab melupakan fitrah Ilahi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline