Lihat ke Halaman Asli

Keras Kepala (Kita; Kata)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudahlah! Biar gelap mata, langkah tetap bertujuan

Jerit nyeri sebatas seluet kilat tajamnya belati tak lebih dari

Harapan diantara gebalau angin sakau kepalamu, pun aku

Tidak lebih kejam dari segala ancaman duka rana atau derita

Yang kucipta di setiap helaihelai hela nafas yang hembusnya

Berwangi aroma kematian bahkan telah aku leburkan dalam

Darah sampai akhirnya alir bertemu muara penghianatan

O, bukan, maksud kata adalah alasan, sebab kesimpulan

Dari sakit yang menahun seperti anugrah para musafir

Di bibir srigala penguasa cekam malam

Berhentilah mengaduk-aduk prasangka. Sebab keyakinan

Tak lain dari hasrat yang keparat, menjadikal akal,

Budak dari segala keinginan

Blandongan-Mato, Oktober’10-Januari’11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline