Ketika lulus dari Sekolah Menengah Atas dengan nilai yang memuaskan orang tua , mamanya sangat bangga hingga semua tetangga tahu nilai - nilai yang diperolehnya . Setiap bertemu tetangga mamanya selalu menyisipkan obrolan tentang sekolah , sengaja supaya bisa beri tahu mereka tentang nilai - nilai yang diperoleh anak sulungnya itu . Saat diterima di Universitas Negeri , Papanya begitu bahagia hingga setiap bertemu rekan kerja selalu ingin beri tahu yang lain tentang anak sulungnya yang bisa lolos Ujian Masuk Universitas Negeri .
Nenek tua pensiunan guru dengan guritan -guritan kriput di wajahnya terlihat bersemangat saat menceritakan kehebatan Putra keduanya yang seorang Insinyur . Bercerita dengan seorang bakul belanja hingga berbusa , sampai tetangga - tetangga yang lain tertarik untuk berbelanja ketika melihat semangat nenek tua itu bercerita hingga akhirnya mereka turut mendengarkan . Bangganya ia menceritakan ketujuh putra - putrinya yang telah jadi lebih hebat dari anak - anak tetangga lainnya di kampung itu.
Dua ilustrasi di atas menunjukkan beberapa hal yang umum dan lumrah dirasakan setiap orang tua . Bukan sekedar balas kasih yang mereka minta dari anak . Mereka menuntut satu hal dari anaknya ;"Berbahagialah Nak !"
Orang tua memiliki bahasa dan sudut pandang yang beragam mengenai perintah itu sendiri . Ada orang tua yang menerjemahkan "Berbahagialah Nak" dengan memarahi anaknya agar mereka giat belajar , ada orang tua yang menerjemahkannya dengan memanjakannya dan memenuhi keinginan - keinginan anaknya agar anaknya jangan merasakan susah seperti yang dialaminya dulu , ada yang menerjemahkannya dengan hukuman atas dasar ketaatan dan disiplin , ada yang menerjemahkannya dengan menanamkan kerja keras pada anaknya , ada yang melindungi anaknya begitu ketat agar anaknya tak terluka , bahkan ada juga yang menerjemahkannya dalam diam namun lewat contoh - contoh berharap agar anaknya tahu dengan sndirinya , dan masih banyak lagi terjemahan yang lain .
Kadang orang tua bisa melakukan hal yang menyakitkan seperti menegur dengan kasar , memberi kritik yang pedas , membandingkan baik kemampuan atau fisik dengan saudara bahkan tetangga yang lebih di mata mereka . Tanpa diimbangi kasih sayang rasa sakit ini bisa menjadi sakit yan parah dan tak terlupakan . Namun orang tua pada umumnya sayang anaknya sehingga tak sampai hati anaknya sakit terlalu lama . Selalu saja ada obatnya . Kasih Sayang , obat yang tak kunjung habis .
Jadi untuk setiap anak yang membaca ini , berbahagialah ! Karena kesuksesan seorang anak adalah kesuksesan orang tuanya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H