Lihat ke Halaman Asli

2500 iPod jadi Suvenir Perkawinan? Contoh Dampak Orientasi Hasil

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13950679841615587518

Kenyataannya, sistem pendidikan kita lebih berorientasi hasil. Contoh? UN sebagai syarat kelulusan. Kenyataannya, budaya pengasuhan anak pun lebih berorientasi hasil. Contoh? Piala sbg tanda keberhasilan anak.

Apa dampak orientasi hasil dalam pendidikan? Anak seringkali hanya jadi obyek penderita dalam proses pendidikan/pengasuhan. Anak dipaksa sukses di jalur sesuai keinginan orang dewasa, bukan sesuai potensi anak. Tidak memberi kesempatan anak untuk mencoba, keliru, & belajar. Anak belajar bersiasat, mencari jalan pintas, menghalalkan semua cara. Paa akhirnya, rusak tatanan nilai dan norma dalam kehidupan kita berbangsa. Ngeri!

Contoh dampak orientasi hasil
Gak peduli curang atau enggak, yang penting dapat nilai bagus
"Gak mau balikan sama aku? aku bunuh kamu!" Dan matilah satu anak perempuan
"Gak peduli korup atau enggak, yg penting aku kaya"
"Ngapain lo kerja keras sob? Santai gini aja banyak yg setor upeti...
"Alah lo jadi orang jujur amat. Basi! Boong dikit, yang penting dapat duit"
"Ngapain sih kamu belajar? Kan nanti bisa nyontek....
"Lo nolak gue jadi cowok lo, gue hajar lo sampai mampus". Mati lagi 1 anak perempuan.
"Ngapain susah ngasih bukti, kasih aja duit, mereka akan pilih kita" kata si Anu.
"Engagement engagement apa? Sudah beli follower aja"
"Alah kamu itu gaya....campaign aja milih2. yg penting agency kan bayar kita"
"Tenang pren, pak bupati ini pasti kasih amplop, yg penting kita muat beritanya"
"Bener nih pah? temen papa mau ngasih 2500 ipod buat suvenir perkawinanku? Asyik.."

Semua contoh itu kita temui dalam kenyataan. Bahkan kalimat terakhir itu terjadi hari ini. Saya tunjukkan beritanya dibawah ini. Beritanya baca disini


Contoh dampak orientasi hasil ada di depan mata kita, setiap hari kita lihat. Masih mau mengabaikan? Sampai kapan? Sampai segalanya sudah hancur?

Ayo saatnya bergerak, saatnya berjuang melawan dominasi orientasi hasil dalam pendidikan dan pengasuhan anak-anak kita. Mari bergabung jadi relawan #SuaraAnak, upaya kecil untuk melawan dominasi orientasi hasil. #SuaraAnak adalah gerakan untuk menghargai usaha anak, bukan hanya hasil akhirnya.

Wujudkan #SuaraAnak, klik di http://bit.ly/WujudkanSuaraAnak

1395068104431453726


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline