Lihat ke Halaman Asli

Sajak tak Bertuan

Diperbarui: 14 November 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku berkelakar pada diriku sendiri

Mencari celah kosong di dalam kisi kisi tak berarti

Rinai mimpi pelan merayap di jendela hati

Mengarungi sepinya hari yang tak bertepi

Tiba tiba kau hadir di sudut penantian

"Apakah kau seseorang yang pernah singgah dari masa laluku?"

Lalu terdiam kembali ditelan sunyi...

Aku hanya bisa mengagumimu melalui sajak sajak tak bertuan ini, demi meluapkan kebisuanku selama ribuan perjumpaan denganmu. Aku dulu tak seberani seperti sekarang, walau aku masih berlindung di balik kain kelambu hanya untuk mencuri pandang betapa cantiknya dirimu.

"Tidak! Ini bukan diriku! Kamu tahu itu"

Keluh hatiku yang terdalam meronta, seolah tak percaya bahwa kamu benar benar ada! Ada dan nyata di sudut sana. Di sudut yang hanya sejengkal namun tak terjangkau oleh bayangan tanganku.

Batas yang tergerus oleh masa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline