[caption id="attachment_164189" align="aligncenter" width="257" caption="bryanberger.com"][/caption]
Masih kau nikmati udara pagi? Dalam kerinduan sinar Berharap menantikan energi, sekian lama tak ada kabar
Tubuh telah menguning, pada musim-musim kering Diantara puing-puing, suasana menjadi hening
Ditepi lain meronta-ronta, disudut lain mengais-ngais kehilangan talenta, menangis histeris
Orang tua telah tewas, lelah kerja keras Anak telah sekarat, tak ada yang merawat
Wajah-wajah kosong membentuk sebuah barisan Lemas memelas, menanti suatu harapan Berdiri tanpa kaki, tangan tak dapat melawan Jiwa tak lagi bertuan
Marah, kemudian gelisah Lelah, kemudian mengalah Pasrah menjadi jenazah Ulah menjadi musibah Bedebah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H