Lihat ke Halaman Asli

Buha Pasaribu

Mahasiswa Ilmu Politik UNJA

Hilirisasi Industri Merupakan Salah Satu Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional

Diperbarui: 19 Januari 2024   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hilirisasi adalah strategi yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah hingga nasional. Meski begitu, proses ini bersifat jangka panjang karena membutuhkan investasi, riset, hingga kebijakan yang mendukung penuh pelaksanaannya.

Karena industri manufaktur bertanggung jawab atas pertumbuhan ekonomi negara, Kementerian Perindustrian berkonsentrasi untuk terus meningkatkan kinerjanya. Akibatnya, hilirisasi industri adalah salah satu kebijakan strategis yang masih diterapkan.

“Kita perlu memperkuat hilirisasi sektor industri manufaktur sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo. Di Jakarta, Jumat (23/12), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, "Kami optimistis, hal ini dapat kita lakukan, karena selama ini telah terbukti sebagai prime mover bagi perekonomian nasional."

Selain itu, Menperin menyatakan bahwa dampak berganda atau efek berganda dari aktivitas hilirisasi industri yang telah terbukti nyata meliputi peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk ke dalam negeri, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan meningkatkan jumlah serapan tenaga kerja.

Menurutnya, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif agar bisnis bisa berjalan baik untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu, pemerintah dan dunia usaha harus bekerja sama dan bekerja sama. “Kami akan selalu mendengar aspirasi dari para pelaku usaha,” tambahnya.

Selain itu, dia menyatakan bahwa pihaknya sedang berkonsentrasi untuk menerapkan kebijakan hilirisasi industri di tiga bidang: industri agro, industri bahan tambang dan mineral, industri migas dan batubara. “Seperti yang ditegaskan oleh Bapak Presiden, kita secara bertahap akan menyetop bahan baku mentah, seperti minerba. Kita sudah menyetop ekspor nikel, dan selanjutnya kita akan menyetop ekspor bauksit,” katanya.

Kemenperin tengah berusaha meningkatkan nilai tambah lima komoditas logam: bauksit, bijih nikel, bijih besi dan pasir besi, tembaga, dan logam tanah jarang. Tujuannya adalah untuk mendorong pengembangan industri berbasis tambang dan mineral. Agus mengatakan bahwa peningkatan hilirisasi di industri ini telah menghasilkan sebanyak 27 smelter yang telah beroperasi untuk pyrometallurgy dan hydrometallurgy nikel, 32 smelter yang sedang dalam tahap konstruksi, dan enam smelter yang sedang dalam tahap feasibility study.

Di masa mendatang, Menperin berharap smelter nikel dapat mengekspor produk mereka tidak hanya dalam bentuk NPI maupun bahan baku baterai, tetapi juga dalam bentuk produk hilir seperti baterai listrik dan produk berbahan baku baja tahan karat. Kemampuan hilirisasi sektor ini juga akan menghasilkan produk jadi atau hilir seperti peralatan kesehatan, dapur, transportasi, dan kendaraan listrik. Dia menyatakan bahwa nilai tambah bijih nikel dapat meningkat hingga 340-400 kali lipat.

Agus menyatakan bahwa hilirisasi industri tambang dan mineral ini telah menghasilkan peningkatan besar dalam nilai ekspor nasional. "Kami menargetkan, pertumbuhan di sektor ini pada tahun 2022 mencapai dua digit, di angka 10-11 persen," katanya. Sampai Oktober 2022, ekspor sektor ini menembus USD36,4 miliar, naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hilirisasi berbasis agro

Untuk industri berbasis agro, Kemenperin sedang berupaya meningkatkan nilai tambah dari produk kelapa sawit. Nilai tambah ini mencakup kompleks makanan nabati (pangan dan nutrisi), kompleks bahan kimia dan biomaterial (bahan kimia dan pembersih), dan bahan bakar nabati berbasis sawit (biodiesel, greendiesel, greenfuel, dan biomass).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline