Lihat ke Halaman Asli

Yeti Islamawati

Yeti Islamawati, penulis dan peresensi buku. Tulisannya dimuat di berbagai media massa.

Trip ke Lombok dan Bali dari Yogyakarta Ala Backpakeran

Diperbarui: 8 Januari 2024   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Yeti Islamawati

(Perjalanan ini lebih banyak menuliskan tentang Lombok karena merupakan tujuan utama)

Syarat utama bacpakeran adalah jangan malas mencari informasi. Berbagai informasi yang terhimpun ini akan dijadikan pijakan dalam menyusun itinerary perjalanan.

Percayalah, beberapa pertanyaan akan muncul di benak ketika menyusun rencana perjalanan. Beberapa pertanyaan tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Berapa budget ke Lombok?
  • Adakah moda alternatif selain naik pesawat?
  • Jika naik kapal, mulai dari pelabuhan mana dan turun mana?
  • Bagaimana cara membeli tiket kapal?
  • Berapa lama perjalanan menuju Lombok dengan naik kapal?
  • Bagaimana dengan harga makanan di Lombok?
  • Tempat mana saja tempat rekomendasi untuk dikunjungi?
  • Bagaimana cara menuju Gili Trawangan?
  • Jam berapa saja kapal beroperasi?
  • Seperti apa kapal yang digunakan untuk ke Gili Trawangan?
  • Moda apa yang digunakan untuk eksplore Lombok?
  • Bagaimana melanjutkan trip dari Lombok ke Bali?

Dan tentu saja masih banyak pertanyaan yang lainnya.

Beberapa pertanyaan tersebut kemudian saya carikan jawabannya melalui bertanya kepada teman yang domisili di Lombok dan Bali, membaca informasi dari internet, melihat Youtube, termasuk juga melihat di Tiktok. Poin utama dan kata kunci dicatat.  

Saya termasuk tipe orang yang menghabiskan banyak waktu untuk menyusun itinerary. Bagi saya, melakukannya menjadi kesenangan tersendiri. Selain asyik, saya semakin mendapatkan gambaran mendekati konkret dan rinci. Saya bahkan merasa bahwa menyusun rencana perjalanan sebagai separuh perjalanan itu sendiri.  Memang, kesemuanya itu memerlukan effort tersendiri. Untuk melengkapi informasi, saya bahkan membeli peta Lombok dan menge-print peta wisata di Lombok.

Perjalanan dari Yogyakarta ke Surabaya

Perjalanan dari Yogyakarta menuju Surabaya, naik Kereta Sancaka. Kereta berangkat dari Yogyakarta (Stasiun Tugu) pukul 11.30 WIB sampai Surabaya (Stasiun Gubeng) pukul 15.30 WIB.  Harga tiket kereta ini Rp255.000,00. Setelah melakukan salat jamak takhir zuhur dan asar, saya naik ojek online menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Saya memang bersegera menuju pelabuhan saja, karena untuk jaga-jaga kalau Surabaya akan macet di sore hari.

Cara pesan ojek online, di stasiun sama halnya dengan di bandara, yaitu mendekati saja titik ojek online, klik bagian pemesanan instan. Tunjukkan nomor verifikasi kepada petugasnya. Nanti jika sudah ada driver-nya, nomor kita akan ditanyakan kembali oleh pengemudi untuk dimasukkan ke aplikasi driver ojek online. Biaya ojek online dari Stasiun Gubeng menuju Pelabuhan Tanjung Perak Rp75.000,00.

Perjalanan lancar, hanya macet di beberapa titik, itu pun tidak lama. Sampai pelabuhan hari masih sore. Rencananya akan mengunjungi North Quay untuk makan sore di lantai paling atas sambal menunggu sunset. Sepertinya syahdu.

Namun, yang terjadi tidaklah demikian. Ternyata, tempat boarding Kapal Kirana VII berada di Ruang Tunggu Kapal Roro, sedikit jauh dari North Quay. Jadi, saya langsung menuju ruang tunggu Kapal Roro. Beruntung, saat itu senja turun dan mendapatkan pemandangan yang indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline