Bagaimana mereka tidak datang berulang kali tanpa cinderamata. Karena mereka melihat dan dapat merasakan bagaimana serunya menikmati sajian kuliner yang sudah meng-heritage ini.
Warung laksanya jauh beneeeeeerrrrr...
Begitu kesan pertama saya saat mengetahui kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas KPK Kompasiana ini akan mengadakan kegiatan KPK Gerebek ke Warung Laksa Pak Inin yang terletak di Cihideung.
Soal jarak terlebih dahulu yang dipersoalkan. Apalagi, to be honest, saya jarang makan laksa Bogor, lebih sering kulineran Bogor yang lain, seperti doclang, toge goreng, baslok, cilok, dan lainnya yang seperti itu deh. Laksa, jarang bener, apalagi memang di sekitar tempat saya tinggal, susah didapat penjual laksa Bogor.
Alhasil, disamping saat ada kesempatan bersama di KPK Gerebek ini, langsung aja deh semangat. Setelah berkumpul di mepo (meeting point) seperti biasa, yaitu di depan Stasiun Bogor di sisi Timurnya, kami pun dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berangkat bersama menggunakan taksi online.
Alhamdulillah si supirnya rupanya sudah paham dimana letak Warung Laksa Pak Inin ini. Melewati jalan pintas ke arah BNR dan lalu keluar komplek BNR (Bogor Nirwana Resident), ke jalan non perumahan lagi. Dan seterusnya mengambil arah ke Cigombong.
Dari luar, seperti yang bisa dilihat di dalam video saya terlampir di atas, Warung Pak Inin ini tampak biasa-biasa saja. Seperti warung-warung di lingkungan desa atau kampung pada umumnya. Berdinding sebagian terdiri dari bambu dan sebagian permanen. Tempat parkirnya di belakang, tidak terlihat dari luar. Warungnya juga tidak terlalu luas.
Hanya di salah satu sisi bagian dalam warungnya, terdapat sederetan foto berbingkai dari artis-artis ataupun pesohor-pesohor yang sudah makan di warungnya. Deretan foto-foto itu menambah keyakinan bagi pengunjung bahwa Warung Laksa Pak Inin ini memang bukan warung yang biasa-biasa saja. Tapi anehnya, kenapa diantara deretan foto artis itu nggak ada foto Saya ya? Hehehehe
Dari jumlah pengunjung, sepertinya memang tiada henti mereka yang berkunjung dan hendak mencicipi Laksa pak Inin ini. Dari mulai mereka yang datang naik angkot, naik motor, naik mobil, ojek online dan taksi online.
Tidak janggal bila kita menemukan pengunjung yang mengantri untuk sementara waktu di bale-bale (dipan) yang berada di bagian depan Warung Pak Inin. Sampai terlihat ada kursi kosong di bagian dalam, merekapun lalu beranjak dari bale-bale ke bagian dalam warung. Hanya sesekali nampak mereka yang tidak mau pindah ke dalam, lebih memilih berada di bagian luar, dan menikmati Laksa pak Inin ini di atas bale-bale, sambil tidak lupa tertawa riang sambil bersenda gurau.