Lihat ke Halaman Asli

Bugi Kabul Sumirat

TERVERIFIKASI

author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

Sarung Batik, Baju Pangsi Hitam, Topi dan Syal sebagai Baju Lebaran

Diperbarui: 19 April 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Boleh kan berlebaran dengan sarung batik, baju pangsi hitam, topi, dan syal. Untuk lebaran kali ini, saya merencanakan untuk mengenakannya dan itu semua nggak baru, tapi melihat-lihat isi lemari pakaian milik sendiri yang sudah ada. Tinggal menyelaraskannya yang cocok yang mana untuk dikenakan secara bersamaan itu. 

Sarung batiknya sarung batik motif Cerbonan (berasal dari Cirebon). Motif 'Paksi Naga Liman' yang artinya motif burung garuda, ular naga dan gajah. Kalau batik Cerbonan warnanya tidak banyak variasinya. Lebih ke krem atau putih tulang begitu. 

Warna terang deh. Motif batik Cerbonan ini biasanya didominasi oleh motif batik pesisiran dan motif keraton. Koleksi sarung batik yang saya miliki ada yang masih berbentuk sarung, ada pula yang sudah dimodifikasi menjadi celana sarung. Bila dipakai, celana sarung ini dari tampak depan akan terlihat kalau si pemakai memkai sarung, tetapi bila dilihat dari belakang, maka akan terlihat belahan di tengah yang menandakan bahwa ini adalah celana.

Baju pangsi hitam ini merupakan baju khasnya 'urang Bogor.' Baju pangsi hitam itu padu padannya satu setel dengan celananya. Baju pangsi dikatakan juga bukan hanya baju khas daerah untuk orang Bogor, tetapi untuk masyarakat Jawa Barat pada umumnya. Hanya saja, di Bogor, baju pangsi ini di 'wajibkan' digunakan setiap hari Rabu oleh para ASN Kota Bogor - dengan namanya: Rabu Nyunda. Sebagai bajunya 'urang Sunda,' baju pangsi hitam ini memiliki tiga makna, yaitu Tangtung, Nangtung dan Samping. 

Tangtung memiliki arti pendirian yang teguh dan kuat, Nangtung berarti semangat yang tinggi dan tidak mudah goyah dan samping itu mengandung arti selalu rendah hati dan tidak sombong.

Sementara secara umum, warna hitam dapat memiliki atau melambangkan makna: kesederhanaan, kematangan, keberanian, konservatisme dan elegan, juga sebagai warna yang melambangkan profesionalisme dan kesopanan dalam berpakaian. 

Fungsi syal dalam satu setel pakaian lebaran ini adalah untuk menegaskan motif. Seperti saat shalat, biasa juga dipakai untuk ke masjid dan nanti dapat digunakan sebagai sajadah. Nah dari beberapa syal yang saya miliki (ada yang beli, ada juga yang berasal dari pemberian seperti dari kado dan lain sebagainya), ada beberapa yang berbentuk segi empat panjang dan agak lebar, cocok untuk dipadu padankan dengan baju pangsi hitam dan sarung batik ini.

Sementara topi, ini sudah menjadi semacam 'trade mark' saya saja bahwa memang dalam kesehariannya, topi selalu melekat. Biasanya topi pet yang saya gunakan - seperti orang bilang, model topinya pak Tino Sidin almarhum. Tetapi kadang saya juga mengenakan topi koboi sederhana, atau bahkan model bendo atau blangkon Sunda dengan motif kain Cerbonan juga. Maukah pembaca Kompasiana memilihkan untuk saya, topi yang mana yang baik untuk saya gunakan sebagai baju lebaran dari beberapa topi yang saya miliki seperti yang ada dalam video berikut ini. Minta tolong ya memilihkannya. Terima kasih sebelumnya.


Secara keseluruhan penampilan baju lebaranya akan seperti dalam foto atau tampilan yang sudah saya posting di Instagram di bawah ini, dengan variasi di motif syal dan sarung serta topi yang dikenakannya.



Semoga dapat menginspirasi. Terima kasih. 

Salam dari Kota Hujan, Bogor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline