Lihat ke Halaman Asli

Bugi Kabul Sumirat

TERVERIFIKASI

author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

Anak Presiden Tidak Suka Baca Buku?

Diperbarui: 20 Oktober 2017   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat peresmian Pojok Baca Markobar-Lakopi (dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab)

Mas Gibran (begitu ia - Gibran Rakabuming, putra pertama pak Joko Widodo - biasa dipanggil) nggak suka baca buku? Ya, begitulah yang dikatakan oleh mas Gibran langsung saat menjawab pertanyaan mbak Najwa.

"Jujur nggak suka baca." begitu ungkapnya dalam gaya khasnya.

Tapi rupanya itu belum kalimat yang berhenti hingga titik benar.  Gibran menambahkan, ia tidak terlalu suka membaca, tapi ia, pemilik Markobar  nama 'kedai' martabaknya - yang telah memiliki 29 cabang di 17 kota ini, tetap suka baca, hanya di jenis-jenis bacaan dalam genre tertentu, seperti membaca komik, artikel-artikel ringan di website (internet) dan ia juga suka membaca bacaan yang bersumber dari ebook (electronic book) yang ia download sendiri plus suka pula bacaan yang isi bukunya bisa menimbulkan motivasi bagi yang membacanya.

Pojok Baca Markobar-Lakopi (dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab)

Mata Najwa vs Mata Gibran (dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab)

Hal di atas terungkap hari Senin malam lalu (16/10/2017) dalam acara 'live Talkshow' Mata Najwa vs Mata Gibran saat peresmian Pojok Baca Markobar - Lakopi di Jalan Lombok 17, Makassar.

Gibran Rakabuming (dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab)

Dalam acara peresmian yang dibuat secara sederhana namun meriah dan terbuka untuk umum ini (kalangan umum dapat hadir hanya dengan dengan mendonasikan sebuah buku sebagai tiket masuknya) Gibran dan mbak Nana (sebutan akrab untuk Najwa Shihab yang juga merupakan Duta Baca Indonesia) hadir langsung. Kehadiran mereka tentunya adalah untuk menjelaskan apa maksud dan tujuan dari Pojok Baca Markobar-Lakopi ini apa manfaat pojok baca, serta mengajak para hadirin yang 'menyesaki' acara ini, baik yang hadir langsung maupun yang hanya bisa hadir dengan cara mengikuti live streaming acara tersebut melalui facebook - yang rupanya diikuti pula oleh pemirsa dari berbagai belahan bumi ini, untuk mendukung dan kalau bisa 'meniru' kegiatan positif ini dengan mendirikan pojok baca-pojok baca (atau hal sejenisnya) dimanapun hal tersebut dimungkinkan.

Martabak Markobar (dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab)

Disebut dengan Pojok Baca Markobar - Lakopi karena memang  lokasi pojok baca tersebut berada di tempat yang merupakan perpaduan (kerja sama)  antara warung martabaknya mas Gibran dan coffee shop-nya bu Inggrid (pemilik cafe Lakopi).

Bagi Markobar, pojok baca ini merupakan pojok baca yang kedua.  Pojok baca yang pertama dibuka di Markobar di kota Solo pada bulan Mei 2017.

Dalam talkshow yang berisi rangkaian tanya-jawab antara mas Gibran dan mbak Nana yang memang sangat menarik dan sangat menginspirasi ini, cukup banyak hal yang 'menggigit' yang terinformasikan, seperti salah satunya yang telah disebutkan sebagai judul tulisan di atas.

Hal lain yang diungkap adalah bahwa ternyata, masih menurut Gibran, budaya membaca buku di rumah mas Gibran itu tidak ada. Yah kecuali kebiasaannya membaca komik dan main PS (playstation) saja. Ia mengakui bahwa contoh ini adalah contoh yang salah dan harus diperbaiki. Namun contoh ini juga dapat saja terjadi (dan merupakan contoh atau fenomena) di banyak keluarga lain di Indonesia. Perlu upaya untuk memperbaikinya secara bersama-sama, apalagi mbak Nana juga menyajikan data hasil penelitian yang menyajikan informasi betapa masih rendahnya minat baca dan jumlah bahan bacaan yang tersedia,terutama untuk masyarakat yang cukup mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses memperoleh bacaan-bacaan yang baik. Hal ini harus dilihat, masih menurut mbak Nana, sebagai keprihatinan kita bersama tapi juga sekaligus sebagai tantangan, semangat atau pemicu untuk terus bekerja sama dan bergerak menanganinya secara bersama-sama. Pendirian Pojok Baca Markobar ini adalah salah satu contohnya.

dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab

Contoh lain yang disampaikan NajwaShihab adalah fenomena yang menarik saat di pagi harinya, sebagai Duta Baca Indonesia, ia diundang hadir dalam acara peresmian Pustaka Jeruji Indonesiadi Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kota Maros (Maros adalah nama kabupaten terdekat dari kota Makassar).

dok pribadi dari live streaming Facebook Najwa Shihab

Perpustakaan model Pustaka Jeruji Indonesia ini baru pertama kali ada di Indonesia. Mekanisme perpustakaan ini adalah buku-buku diletakkan dalam kotak-kotak atau boks-boks, kotak-kotak ini kemudian diedarkan ke blok-blok ruang lapas, sehingga dalam mekanisme ini, buku-buku yang menghampiri para penghuni lapas dan bukan sebaliknya. Penghuni lapas, dalam kondisi keterbatasannya ini tetap dapat memperoleh ilmu atau manfaat dari buku-buku yang dibacanya sekaligus menumbuhkan atau menularkan minat bacanya. Mbak Nanapun kemudian menambahkan bahwa informasi terbaru terkait Pustaka Jeruji Indonesia di Lapas Maros baru ia terima, yaitu bahwa sistem yang diterapkan oleh Pustaka Jeruji Indonesia ini telah di 'adopsi' secara resmi oleh Kemenkumham untuk dijadikan model bagi lapas-lapas lain di seluruh Indonesia agar meniru dan menerapkan sistem tersebut di lapasnya masing-masing. Wah...  kabar gembira lagi tuh untuk pegiat/dunia literasi malam itu.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline