Lihat ke Halaman Asli

Bugi Kabul Sumirat

TERVERIFIKASI

author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

Kalau si Bos Menyamar

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di TV Australia, channel ten, ada program acara baru berjudul Undercover Boss, yang merupakan produksi stasiun TV Amerika. Undercover Boss bercerita tentang bos-bos yang kemudian menyamar menjadi salah seorang pegawai di perusahaannya sendiri, berbaur dengan pegawai-pegawai lain.

Tujuan, untuk mengetahui sejauh mana kinerja di lapangan, apa kesulitan yang dihadapi dan pegawai yang mempunyai peranan besar, tetapi tidak diketahui atau disadari selama ini.

Kru TV yang mengikuti si bos yang sedang menyamar diinformasikan sebagai stasiun TV yang ingin meliput kegiatan sehari-hari di lingkungan perusahaan tersebut.

Apakah berhasil? Kenapa harus menyamar?

Seseorang melakukan penyamaran jika jatidirinya tidak ingin diketahui oleh orang lain. Caranya, dengan merubah penampilan sedemikian rupa sehingga tidak ada yang bisa mengenalinya.

Melakukan penyamaran, agar misi yang diinginkan berhasil.

Dalam serial cerita di atas, si bos berhasil, melalui penyamarannya, mengetahui apa yang selama ini tidak diketahuinya. Dan temuannya itu akan menjadi masukan yang berharga bagi perusahaan untuk menindak lanjutinya dengan hal-hal yang perlu dilakukan, memperbaiki sistem dan meninjau kembali peraturan-peraturan yang sudah ada.

Sewaktu melakukan penyamarannya itu, si bos juga berhasil ‘menemukan' orang-orang yang sebetulnya sangat potensial di perusahaannya, tetapi karena sistem atau mekanisme yang ada selama ini, tidak berhasil untuk membuat orang-orang itu berkembang, bahkan tetap dalam struktur terendah.

Di akhir acara, si bos membuka penyamarannya itu dihadapan pegawai-pegawainya, yang rupanya tidak pernah mengetahui wajah asli pucuk pimpinan tertingginya itu.

Menurut saya, acara TV ini menarik karena berhasil menguak sisi lain di lingkungan pekerjaan yang menjadi terasa janggal ketika sang pimpinannya ini justru tidak mengetahuinya terutama dari sisi kemanusiaannya.

Singkat cerita, tujuan tercapai, si bos gembira, perusahaan menjadi lebih baik, dan program tv itupun sukses mendapat rating tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline