Lihat ke Halaman Asli

Bugi Kabul Sumirat

TERVERIFIKASI

author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

Menghitung suara pencoblosan itu tidak mudah lho

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14050113441829863992

[caption id="attachment_314915" align="alignnone" width="300" caption="Bersama seorang rekan - seusai memilih"][/caption]

Menyambung artikel saya sebelumnya di sini, akhirnya dalam PILPRES 2014 ini, kedua jariku turut berperan serta dalam menorehkan sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Tanpa ada kesulitan, saya dapat memilih dengan menggunakan formulir A5 (KTP saya DKI Jakarta, sementara saya memilih di Makassar). Saat itu saya memilih di TPS 51 - Perumahan Bumi Sudiang Raya, Kel. Sudiang Raya, Kec. Biringkanaya, Makassar.

Berdasarkan informasi yang saya dengar juga bahwa pada PILPRES 2014 ini calon pemilih yang memilih diluar wilayah DPTnya, sangat dimudahkan untuk memperoleh formulir A5. Hanya saja saya banyak mendengar di lokasi pemilihan bahwa masih banyak warga yang tidak mendapatkan surat panggilan memilih dan banyak yang sudah pindah alamat bahkan meninggal dunia masih mendapatkan surat panggilan tersebut. Jalan tengah diberikan yaitu dengan disertai fotokopi KTP untuk mereka yang ber-KTP di sekitar lokasi TPS tetapi tidak memperoleh surat panggilan memilih. Selesai pemilu ini, KPU memang harus segera dievaluasi akan kinerjanya yang centang - perenang.

Seusai memilih, karena pemegang formulir A5 diberikan kesempatan memilih diatas pk. 12.00, maka saya memutuskan untuk menunggu di TPS hingga saat penghitungan tiba. Apalagi saya belum pernah mengikuti proses penghitungan berlangsung. Dan ternyata prosesnya cukup seru.

Terlihat memang dari awal hingga akhir, petugas PPS bekerja ekstra keras. Hal ini dikarenakan mereka memang harus bekerja sesuai prosedur (protap) yang ada - menghindari terjadinya kesalahan, ditambah suasana di bulan Ramadhan yang menghalangi mereka beristirahat kecuali untuk melaksanakan shalat.

[caption id="attachment_314957" align="alignnone" width="300" caption="Serius update data"]

1405049276609275478

[/caption]

Namun puasa bukan halangan, terkalahkan oleh semangat untuk memperoleh pemimpin baru Indonesia yang amanah.

[caption id="attachment_314958" align="alignnone" width="300" caption="Memeriksa surat suara"]

1405049361991058868

[/caption]

Dalam proses penghitungan suara, diawali dengan membuka kotak suara yang masih tergembok untuk dihitung berapa suara untuk pasangan kesatu dan kedua.  semua pross disaksikan oleh saksi dari masing-masing kubu (hanya saja di TPS tersebut, hanya tersedia satu saksi dari kubu Prabowo - Hatta).

Kertas suara yang ada dihitung terlebih dahulu dan di cocokkan dengan catatan petugas yang ada. Setelah itu surat suara dibuka satu persatu, diperhatikan di kolom mana lubang berada (no. 1 atau no. 2), diperhatikan pula apakah suara tersebut sah atau tidak (sesuai dengan kriteria yang berlaku). Pemeriksaan lubang coblosan disaksikan oleh minimal dua orang.

[caption id="attachment_314960" align="alignnone" width="300" caption="Pencatatan perolehan suara"]

1405049551840827116

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline