apa sajakah alat epistemologi itu ? diantara alat yang dimiliki manusia untuk memperoleh epistemologi adalah "indera". manusia memiliki beberapa macam indera seperti melihat,mendengar,mencium,meraba dan merasa. seandainya manusia kehilangan indera itu, maka ia akan kehilangan semua bentuk epistemologi. ada sebuah ungkapan yang amat populer sejak dahulu kala, dan kemungkinan itu adalah ungkapan yang datangnya dari Aristoteles, " barang siapa yang kehilangan satu indera, maka ia telah kehilangan satu ilmu", setiap manusia yang kehilangan salah satu inderanya, maka ia juga akan kehilangan salah satu bentuk epistemologi. jika seseorang dilahirkan dalam keadaan buta, maka ia tidak mungkin dapat membayangkan warna-warni, berbagai bentuk dan jarak.anda tidak akan mampu memberikan penjelasan kepadanya mengenai suatu warna, sekalipun dengan menggunakan berbagai macam kalimat dan ungkapan guna mendefinisikan warna itu agar ia dapat mengenalinya. anda juga tidak akan mampu untuk menjelaskan kepadanya mengenai warna dari suatu benda. langsung saja, ada seorang anak berusia 10 tahun yang buta sejak lahir yang diwaktu hidupnya ia belum pernah meminum susu beras (air rebusan beras), tetapi ia hanya mendengar nama itu. ia bertanya kepada ayahnya anak : " ayah susu beras itu seperti apa sih ? " ayah : sang ayah bingung menjelaskan susu beras itu seperti apa dan bagaimana, dan kemudian sang ayah berusaha menjawab susu beras itu tetapi dengan warnanya, dijawab seperti "leher angsa (karena leher angsa warnanya putih, maka ia menjelaskan dengan menggunakan leher angsa)". anak : " apa leher angsa itu ? " ayah : maka sang ayah mengulurkan tangannya dan berkata "leher angsa adalah semacam ini". anak : " kini aku mengerti bahwa susu beras adalah semacam itu " mustahil manusia dapat menjelaskan sebagian perkara kepada seseorang yang buta sejak lahir karena, " barang siapa yang kehilangan satu indera, maka ia akan kehilangan satu ilmu". mustahil seseorang dapat menjelaskan seseorang yang tuli sejak lahir tentang suara musik ataupun lagu. begitu juga dengan seseorang yang kehilangan indera yang lainnya. oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa indera merupakan sebagian alat dari berbagai macam alat untuk memperoleh epistemologi. tidak terlintas dalam benak sang ayah bahwa seorang yang buta sejak lahir didalam pikirinya tidak terdapat suatu gambaran apa pun tentang warna. sekiranya anda hendak menjelaskan susu beras itu, maka anda dapat menjelaskannya dengan menyebutkan rasa dari berbagai rasa yang pernah ia (seorang anak yang buta)