mas Jokowi, ono sing keri siji ...
maafkan saya, karena menuliskan judul dalam bahasa jawa. artinya adalah : mas Jokowi, ada satu yang ketinggalan. kira-kira begitu.
sebenarnya ada banyak yang ketinggalan untuk diblusuki oleh mas Jokowi sebagai gubernur Jakarta baru. banyak banget.
dalam beberapa kesempatan gubernur menjelajah daerah yang menjadi tanggung-jawabnya, mas jokowi baru mencakup beberapa bagian jakarta yang benar-benar memerlukan sentuhan dan keseriusan kerja. daerah kumuh, daerah macet, daerah dengan tanah bersengketa, daerah tergusur.
saya salut.
memang begitu adanya kalo menjadi pemimpin. mendapatkan masukan (keluhan) yang aseli langsung dari rakyatnya. begitulah yang dilakukan oleh sahabat Ummar bin Khatab sewaktu menjadi khalifah. Ummar blusukan ke sekeliling Mekkah untuk mencari tahu kondisi rakyat yang sebenarnya.
saat menemukan sebuah keluarga yang kekurangan makanan, Ummar sendiri yang memanggul sekarung gandum dari baitul-mal, diantar ke rumah dhuafa itu.
tidak salah kalo Jokowi melakukan kegiatan blusukan seperti itu. tidak lebay sama sekali !
tapi anehnya yang mengatakan lebay adalah politikus dari partai yang mengaku berdasarkan islam. dan kemudian buru-buru diralat oleh sang ketua partai. alhamdulillah, semoga politikus yang mengatakan Jokowi lebay itu hanya lupa dengan kisah Ummar bin Khattab. semoga ...
melenceng sedikit, eh gak juga sih ... dari blusukan itu ...
mas Jokowi, rasanya harus segera blusukan ke Ragunan loh. tenan !
iya, Ragunan kebun binatang itu. Taman Margsatwa Ragunan. Iya, sebelah terminal busway Ragunan, gak salah !
Ragunan bukan hanya berfungsi sebagai tempat piknik yang murah dan meriah saja, lebih dari itu Ragunan merupakan paru-patu kota dan konservasi air untuk sebagian daerah Jakarta Selatan.
tapi sayangnya Ragunan saat ini dalam kondisi yang menyedihkan !
mas Jokowi, cobalah sekali-sekali main ke Ragunan : lihat dan temukan kesedihan satwa-satwa yang ada di sana. cobalah memperhatikan kondisi kandang dan pakan satwanya.
satwa di Ragunan banyak yang tidak bergairah lagi, mungkin karena tidak terawat secara optimal, hanya diberikan makan ala kadarnya.
cobalah ke kandang-kandang satwa : banyak yang kosong, banyak yang menjadi sarang nyamuk. pagar pembatas banyak yang berkarat - membahayakan pengunjung.
canopy-trail yang sudah hancur berantakan, selalu tergembok, tidak bisa digunakan lagi. kondisi pusat primata Schmutzer yang beranjak kumuh dan gelap : menjadi tempat pacaran -daripada menjadi tempat ilmiah mengkaji primata.
harusnya Ragunan bisa 'naik kelas' seperti Taman Safari. hanya perlu sedikit sentuhan profesionalisme. modal sudah ada : lokasi dekat mudah dijangkau, lahan luas dan berkontur, pohon banyak dan tinggi, jumlah satwa juga beragam.
banyak bule yang jogging tiap pagi, terutama sabtu ... hayo kurang apa lagi ?
Ayo mas Jokowi, jadikan Ragunan lebih indah dan menarik lagi !
(sebenarnya cuman mau bilang : mas Jokowi, itu ada 'saudara' kita penghuni Ragunan yang perlu perhatian. mesakne tenan. meskipun penghuni Ragunan dulu gak ikut nyoblos mas Jokowi, tapi tetep aja layak dan harus mendapat bagian kesejahteraan ... selama ini sudah 'menghibur' jutaan warga Jakarta kok)
mas Jokowiiiiii ... ono sing keri siji (ning Ragunan) ! ^____^