Lihat ke Halaman Asli

Budiyono ChE

Pendidik dan Pemerhati Sosial

Hijab: Kewajiban atau Tren Fashion?

Diperbarui: 15 Juni 2024   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seiring dengan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan mengalami perubahan dan perkembangan, termasuk pada aspek pakaian. Hijab awalnya bermakna selendang atau pakaian lebar untuk menutupi kepala, dada, dan bagian belakang tubuh wanita. 

Dalam perkembangannya , hijab kini ikut memeriahkan dunia fashion. Sehingga hijab bukan lagi dianggap sekedar kebiasaan wanita Arab atau kewajiban seorang muslim untuk menutup aurat, tetapi juga dianggap sebagai identitas dan gaya hidup.

Secara ontologi, hijab dipandang sebagai bagian dari perintah Tuhan dan bagian dari identitas spiritual seseorang. Dalam Islam, hijab adalah bagian dari ketaatan kepada Allah untuk menutup aurat yang merujuk pada tata cara berpakaian bagi wanita muslim. Dengan berkembangnya waktu, hijab dipakai bukan sebagai tuntutan agama melainkan sebagai salah satu aksesoris dalam mode berpakaian wanita modern.

Secara epistemologi, pemahaman tentang bagaimana pengetahuan, keyakinan, dan pemahaman hijab telah berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya, agama, politik, dan sosial. Secara historis, hijab telah menjadi simbol keagamaan dan kebudayaan bagi banyak komunitas Muslim di seluruh dunia. 

Namun, di era modern, hijab tidak lagi hanya dipahami sebagai tanda ketundukan kepada ajaran agama melainkan menjadi simbol untuk merepresentasikan gaya hidup kelompok sosial melalui fashion. Hijab menjadi sebuah gaya berpakaian yang disesuaikan dengan perkembangan fashion yang terkadang luput dari aspek syariat. Misalnya, seperti berkembangnya model dan gaya hijab yang lebih stylish namun tidak lagi menutupi aurat sebagaimana mestinya.

Dari sudut pandang aksiologi, terdapat beberapa alasan mengapa seorang wanita mengenakan hijab. Motivasi penggunaan hijab secara teologis adalah karena hijab merupakan seuatu kewajiban seorang wanita muslim. Secara psikologis, penggunaan hijab menimbulkan perasaan nyaman mengenakan penutup tubuh dan merasa malu apabila tidak mengenakan hijab. 

Secara sosiologis, penggunaan hijab dapat dikarenakan adanya pengaruh lingkungan sekitar (keluarga/teman). Secara biologis, penggunaan hijab menimbulkan rasa aman dan terlindungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline