Gerak laju transformasi digital yang menggamit gerakan #UangKita—yang notabene menjadi simbol kesadaran kolektif generasi muda akan pentingnya pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan berkelanjutan—telah menciptakan terobosan baru di sektor keuangan digital. Generasi muda ternyata mampu membentuk ekosistem ekonomi yang inovatif. Mereka membuktikan kemampuannya untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan inovatif dalam bentuk berbagai platform komunita digital. Implikasinya adalah sinergi antara inovasi digital dan kekuatan komunita yang telah menghasilkan transformasi kebijakan ekonomi berkelanjutan.
Transformasi Digital dalam Pengelolaan #UangKita
Seiring dengan masuknya kita ke dalam era digital, paradigma pengelolaan keuangan pun mengalami perubahan secara fundamental. Popularitas gerakan viral #UangKita di berbagai platform media sosial, menggambarkan bangkitnya kesadaran generasi muda akan pentingnya literasi keuangan digital. Generasi digital yang membawa solusi inovatif dalam pengelolaan keuangan, menjadi kenyataan berkat investasi yang luar biasa di industri fintech dan berbagai perusahaan rintisan (startup)—mulai dari aplikasi akuntansi keuangan hingga platform investasi digital.
Peran Komunita dalam Transformasi Ekonomi Digital
Tak pelak, komunita digital telah menjadi wadah strategis bagi generasi muda untuk mengadakan kolaborasi guna menciptakan inovasi. Komunita seperti Fintech Society (IFS) dan Asosiasi Blockchain Indonesia, misalnya, telah menjadi akselerator yang mendorong terjadinya terobosan di sektor keuangan digital. Komunita-komunita ini aktif mengedukasi dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan keuangan digital melalui gerakan #UangKita.
Komunita fintech menjadi pelaku utama dalam memberikan masukan untuk mengevaluasi seberapa baik regulasi dapat dikembangkan. Hal ini dapat memberikan dorongan kuat bagi upaya inovasi di bidang keuangan digital. Sementara, gerakan #UangKita merupakan wadah yang efektif untuk memperkenalkan kepada masyarakat perihal pentingnya mengambil perlindungan dalam keuangan.
Dari sini, dapat dipahami bahwa peran komunita telah berkembang dengan pesat. Fungsi komunita tidak lagi berhenti pada pemberian edukasi, tetapi juga berusaha mencari solusi teknologi terhadap berbagai masalah keuangan yang mendera masyarakat. Tak hanya itu! Komunita juga ikut membantu dalam proses pemberdayaan pelaku UMKM untuk mengadopsi teknologi digital. Program ”UMKM Go Digital” dan ”Gerakan Nasional Non- Tunai”, misalnya, merupakan contoh konkret tentang bagaimana peran #UangKita dalam paradigma pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Perlu kita sadari, bahwa keberhasilan transformasi ekonomi digital itu terjadi berkat penguatan sinergi antara komunita digital, pemerintah, dan sektor swasta. Forum seperti Indonesia Fintech Summit dan Digital Economy Forum telah memberdayakan para stakeholder untuk berkolaborasi dalam mengatur regulasi yang mendukung inovasi digital. Komunita—melalui program mentoring dan pendampingan—telah membantu menciptakan lingkup ekosistem statup yang berkelanjutan. Sinergi adalah kata kuncinya.
Selain itu, melalui komunita digital, program #UangKita telah berhasil menstimulasi peningkatan literasi keuangan masyarakat. Program-program seperti ”Desa Digital” dan ”Kampung UMKM Digital” merupakan bukti nyata tentang bagaimana sinergi antara komunita dan kebijakan publik dapat mendorong terjadinya transformasi ekonomi yang bersumber pada akar rumput.
Tantangan Implementasi #UangKita